bakabar.com, KANDANGAN - Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi momok menakutkan. Apalagi sudah ada kasus meninggal dunia berawal dari gigitan nyamuk aedes aegypti ini.
Gema menanggulangi mewabahnya penyakit ini pun terus digaungkan jajaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dalam Gerakan Jumat Bersih, seluruh sekolah di kabupaten ini melakukan aksi memberantas bibit nyamuk aedes.
Bahkan Bupati HSS, H Akhmad Fikry terjun langsung dalam kegiatan bersih-bersih di SMPN 1 Kandangan.
Baca Juga:Hanya 10 Persen Relawan Prabowo-Sandi di Kalsel Sambut Djoko Santoso
Bupati mengemukakan, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bisa dimulai di lingkungan sekolah. Sebab berdasarkan data, mereka yang kena DBD adalah anak usia sekolah.
Selama ini banyak permintaan masyarakatr untuk fogging atau pengasapan. Ditekankan Fikry, pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi tidak mematikan bibit nyamuk penyebab DBD.
Maka itu ia menganggap membesihkan lingkungan atau sekolah salah satu cara untuk memberantas berkembangnya nyamuk membahayakan itu.
"Untuk itu kita perkenalkan kepada pelajar gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas dan botol minuman yang bisa membuat bibit nyamuk berkembang," paparnya.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan dr Siti Zainab melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL), Hanti Wahyuningsih PSN bisa dilaksanakan semua pihak.
Bahkan tidak memerlukan biaya yang besar. Cukup dengan membersihkan lingkungan dengan mengubur benda yang bisa menyebabkan nyamuk berkembang.
"Jika aksi seperti ini terus menerus dilakukan, penelitian membuktikan sangat efektif dalam membasmi DBD," pungkasnya.
Baca Juga:Ketua BKN: ASN, Polri dan TNI Harus Netral
Reporter: Nasrullah
Editor: Syarif