bakabar.com, BANJARMASIN – Malang nian nasib Syifa Amalia Putri (11). Keceriaan pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Sungai Lulut, Kabupaten Banjar ini direnggut paksa penyakit gagal ginjal yang diidapnya sejak 5 tahun lalu.
Di usia 6 tahun, rutinitasnya melakukan kemoterapi dan cuci darah harus ia lakukan. Bukannya membuat Syifa membaik, malah justru membuatnya jera. Lantaran, obat-obatan yang masuk membuat tubuhnya semakin lemah.
Puncaknya ketika Syifa harus menahan sakit akibat efek dari penyakit yang dideritanya. Racun yang keluar melalui pori-pori tubuhnya, membuat kulit anak yang duduk di bangku kelas lima ini melepuh dan mengeluarkan cairan.
“Syifa suka menangis, saking tidak tahan atas sakit yang dideritanya,” ujar ibu kandung Syifa, Siti Aisyah saat disambangi bakabar.com di kediamannya, Jum’at (22/2) siang.
Belakangan sejak 7 bulan sudah Syifa terpaksa berbaring di tempat tidur. Penyakit gagal ginjal yang dideritanya membuatnya sulit untuk bergerak, bahkan untuk duduk pun sulit.
“Sekitar 7 bulanan Syifa sudah tidak bisa bergerak. Duduk susah, apalagi untuk berjalan,” ucapnya murung.
Meskipun Dokter di Rumah Sakit menginginkan Syifa untuk cuci darah, Aisyah mengaku anaknya sudah enggan untuk cuci darah. Sekarang Syifa pun melakukan pengobatan tradisional dengan menggunakan jamu tradisional, hingga herbal yang didatangkan dari Pulau Sumatera.
“Alhamdulillah, tanpa cuci darah dan hanya dengan pengobatan tradisional, keadaan Syifa sudah mulai membaik. Dan juga berkat kepedulian warga, kami mendapat bantuan berupa jamu itu dari Medan. Baru 3 hari, hasilnya mulai kelihatan. Kulitnya yang melepuh kini mulai kering,” ungkapnya.
Saat ditanya, apakah ada bantuan dari pemerintah setempat, Aisyah mengaku pemerintah sudah datang dan memberikan bantuan berupa kursi roda. Dan memang alat ini yang sangat diinginkan anaknya.
“Syifa sangat ingin kursi roda, biar enak. Mungkin bosan berada dalam kamar, namun skrg Syifa belum bisa menggunakan kursi roda itu dulu,” jelasnya.
Rupanya warga sekitar iba dan bergantian mendatangi kediaman Syifa di Komplek Graha Sejahtera Blok J Nomor 12 Sungai Lulut, Kabupaten Banjar. Hal itu membuat bantuan untuk Syifa berdatangan.
“Alhamdulillah selain bantuan dari pemerintah, masyarakat pun juga banyak. Minta doanya kepada seluruh warga untuk kesembuhan anak saya,” harapnya.
Reporter: Tania AnggrainyEditor: Ahmad Zainal Muttaqin