bakabar.com, BANJARBARU – Kantor PLN Rayon Banjarbaru memastikan, tegangan tinggi yang mengakibatkan puluhan alat elektronik warga di Banjarbaru rusak, bukan tanggung jawab pihaknya.
Spanning yang terjadi di RT 23 Jalan Intan Amaco, Loktabat Utara Banjarbaru diakibatkan perbaikan trafo listrik pada Rabu (9/1) sore.
“Memang ada pekerjaan penggantian Panel TR Gardu PLN, di Jalan Intan 4 Amaco yang dikerjakan oleh mitra kerja atau vendor PLN,” ujar Manajer PLN Rayon Banjarbaru, Nur Adi Firawan kepada bakabar.com Kamis (10/1).
Spanning, kata dia, diduga terjadi pada saat penormalan beban. Kala penormalan dilakukan terdapat kesalahan teknis yang dilakukan petugas mitra kerja. Tegangan di Panel TR Gardu menjadi naik.
“Pihak mitra kerja akan berkoordinasi dengan Ketua RT setempat. Serta akan mendata, peralatan elektronik warga yang rusak akibat kesalahan teknis tersebut,” ungkapnya.
Dia memaparkan, pekerjaan tersebut adalah kontrak Area Banjarmasin dengan vendor. Hanya saja, kebetulan lokasi kerjanya berada di Rayon PLN Banjarbaru. Jenis pekerjaannya adalah penggantian panel tegangan rendah gardu box panel yang terpasang di bawah trafo.
Baca Juga: Pencuri Burung di Banjarbaru Terciduk Saat Panjat Pagar
“Dalam kejadian ini, pihak mitra kerja atau Vendor yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Nur Adi mengaku, PLN akan memperketat pengawasan pekerjaan, serta meningkatkan kompetensi petugas yang bekerja di lapangan sebagai langkah antisipasi ke depan.
Puluhan warga Jalan Intan di RT 23 Amaco Loktabat Utara, Banjarbaru sebelumnya ramai ramai merugi lantaran puluhan peralatan elektronik milik mereka rusak, Rabu (9/1) sore tadi.
Pantauan lapangan media ini, tak hanya bola lampu saja, televisi, kulkas, kipas angin, mesin cinta sampai dengan AC warga ikut rusak.
Korsleting sendiri ditengarai sejumlah warga karena faktor human error yang dilakukan oleh petugas karena terburu-buru, sampai salah pasang alat dan kabel.
Alhasil tegangan listrik yang seharusnya normal, malah menjadi aliran tinggi. Hal inilah yang berimbas pada rusaknya alat elektronik warga.
"Infonya saat perbaikan itu spanning atau kelebihan tegangan, karena ada salah pasang dari petugas di lapangan. Hampir 50 persen warga di sini alat elektroniknya yang rusak," ungkap Ketua RT 23 Loktabat Utara Sunarno Kobet kepada bakabar.com, malam tadi.
Baca juga:Blak-blakan Kadiv PAS Kemenkumham Kalsel soal Motif Penyiraman Air Keras
Reporter: Zepi Al Ayubi
Editor: Fariz Fadhillah