bakabar.com, MARTAPURA – PDAM Intan Banjar gelar rapat penyertaan modal 2018 bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan Banjarbaru, di aula lantai III Kantor PDAM Intan Banjar, Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarbaru, Rabu (30/1) siang.
Rapat yang berlangsung selama 2 jam itu dan tertutup untuk wartawan itu, dihadiri Bupati Banjar KH Khalilurrahman dan Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani serta yang mewakili Pemprov Kalimantan Selatan, yakni Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ahmad Supiani .
Usai rapat, Direktur PDAM Intan Banjar, Syaiful Anwar kepada wartawan mengatakan, nilai kinerja PDAM Intan Banjar berdasarkan Kepmendagri Nomor 47 tahun 1999, untuk 2018 meraih nilai 64,27 kinerja baik.
Hal itu, lanjutnya, meningkat dibanding 2017 yang meraih nilai 62,13. Sedangkan nilai kinerja berdasarkan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Air Minum pada 2018 termasuk pada aspek kategori sehat, serta Opini Kantor Akuntan Publik atas laporan keuangan PDAM Intan Banjar pada 2018 aspek opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dijelaskan Syaiful Anwar, cakupan pelayanan pada 2018 mengalami peningkatan sebesar 63,55 dibanding 2017, yakni cakupan pelayanan 56,10 persen untuk wilayah di Kabupaten Banjar dan Banjarbaru.
“Cakupan Banjarbaru sudah 38 persen dan Kabupaten Banjar sekitar 30 persenan. Kami menargetkan pada 2020 cakupan layanan untuk Kabupaten Banjar sudah bisa 80 persen. Sekarang ini untuk di Banjarbaru dan Kabupaten Banjar khususnya perkotaan sudah terlayani.
Khusus di Kabupaten Banjar perlahan sudah ada keadilan mendapatkan pelayanan air bersih PDAM, seperti Sungai Pinang bahkan di Bangkal sudah bisa mendapatkan air bersih PDAM,” jelasnya.
Menurutnya, mereka merasa bersyukur terkait adanya penyertaan modal dari Kota Banjarbaru dan Pemkab Banjar. Dalam rapat RUPM yang juga diikuti perwakilan Gubernur Kalsel. Untuk itu, pihaknya juga mengharapkan adanya penyertaan modal dari Pemprov Kalsel.
"Dengan adanya penyertaan modal ini tentunya mendukung pengembangan perpipaan. Hal itu mengingat perpipaan membutuhkan biaya yang besar, seperti dari Sungai Tabuk ke Aluh Aluh, memerlukan dana yang cukup besar dan bersyukur saat ini pelanggan di daerah itu sudah bisa mendapatkan air PDAM 1×24 jam," tandasnya.
Di tempat yang sama, Bupati Banjar, KH Khalilurrahman mengucapkan, selamat atas dilaksanakannya RUPM PDAM Intan Banjar. Semoga RUPM ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan optimalisasi kinerja PDAM Intan Banjar, agar semakin lebih baik dan profesional.
"Kami juga sangat mengapresiasi dengan kinerja PDAM Intan Banjar selama ini. Keberadaan PDAM Intan Banjar diakui memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan sekitarnya melalui penyediaan air bersih," ucapnya.
Namun, ketika ditanya terkait berapa angka penyertaan modal Pemkab Banjar kedepannya, bupati belum bisa memastikan karena masih akan dirapatkan. Tetapi dari data PDAM Intan Banjar penyertaan modal pemerintah dari 2006 – 2018 Pemkab Banjar paling besar, dengan total 152 miliar dari uang tunai 109 miliar dan aset 43 miliar.
Menurutnya, kepemilikan sebesar 49 persen disusul oleh Pemko Banjarbaru, total 118 miliar dari uang tunai 58 miliar, aset 60 miliar kepemilikan 38 persen dan Provinsi Kalsel total 41 miliar dari uang tunai dengan kepemilikan 13 persen.
Sementara itu, di tempat yang sama pula, Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani juga mengapresiasi kinerja PDAM, dengan melihat beberapa hasil audit. Pemko Banjarbaru mendukung pengembangan PDAM, dan tahun ini menambah penyertaan modalnya dibanding tahun lalu serta telah mendapat persetujuan DPRD Banjarbaru.
Dia juga mengharapkan, seiring pengembangan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru untuk ketersediaan air bersihnya bisa ditangani oleh PDAM Intan Banjar.
"Pemko Banjarbaru pada 2019 ini menyertakan modalnya Rp 15 miliar, meningkat dibanding tahun lalu yakni Rp 11 miliar. Jaringan pipa PDAM hendaknya bisa sampai bandara," harap Nadjmi Adhani.
Berdasarkan data yang diperoleh Apahabar.com, PDAM Intan Banjar juga merencanakan kegiatan investasi, pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan dari IPA II Pinus menuju Bandara – Lingkar Utara – Jalan Gubernur Syarkawi (tahap II).
Pembuatan distrik meter area dalam rangka program penurunan kebocoran, optimalisasi intake air baku dan perpompaan Sungai Tabuk. Serta pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan distribusi Jalan Pemajatan – Jalan A Yani dengan diameter 400 milimeter untuk optimalisasi pelayanan di wilayah Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar dan sekitarnya.
Reporter: Reza RifaniEditor: Aprianoor