bakabar.com, TANJUNG– Jasad perempuan tanpa identitas yang ditemukan di Sungai Tabalong akhirnya dikebumikan, malam tadi, Rabu (30/01). Jasad yang dalam kondisi hamil besar itu dikebumikan tanpa sepengetahuan orang dekat maupun keluarga.
Bersama jasad bayinya, keduanya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jalan Jaksa Agung Suprapto RT 15 Tanjung Kabupaten Tabalong.
"Jenazah mengalami pembusukan," tegas Iptu Matnur Kasat Reskrim Polres Tabalong dikonfirmasi media ini, Kamis (31/01) pagi, terkait alasan penguburan.
Baca Juga:Mengapung di Sungai Tabalong, Jasad Perempuan Sempat Dikira Boneka
Sampai sejauh ini, dia memastikan, pihaknya belum menerima aduan terkait orang hilang hingga membuat identitas jasad wanita tersebut masih menjadi misteri.
Terpisah, Mahmudinor ketua Unit Penanggulangan Bencana Swadaya (UPBS) Reinkarnasi Kelua bercerita bagaimana ihwal penemuan jasad kepada media ini. Mahmudinor adalah orang yang pertama kali mendapat aduan terkait penemuan jasad ini.
Menurutnya yang pertama kali melihat jasad tersebut adalah anggotanya di UPBS Reinkarnasi Kelua, bernama Annur yang sehari harinya bekerja sebagai tukang ojek.
"Annur sudah melihat jasad tersebut sejak Selasa (29/01/2019) pukul 13.00 wita, saat itu ia sedang mancing. Namun karena yang tampak hanya sebagian tubuhnya saja saudara Annur mengira kalau benda adalah boneka," ungkapnya.
Baca Juga:Nihil Tanda Kekerasan pada Jasad Perempuan di Sungai Tabalong
Esok harinya atau pada Rabu (30/01) sekitar pukul 06.00 wita ketika Annur bermaksud berangkat kerja, ia dikagetkan benda yang sebelumnya dikira boneka adalah sesosok jasad perempuan yang tengah mengapung.
"Kebetulan posisi rumah Annur tepat di bantaran Sungai Tabalong, jadi kalau dia berangkat kerja pasti sering melihat ke arah sungai dan segeranya Annur langsung melaporkan hal itu kepada saya," terang Mahmudinor.
Mendengar laporan tersebut Mahmudinor bersama Annur langsung mendatangi Petugas Polsek Kelua dan melaporkan apa yang mereka temukan di aliran Sungai Tabalong.
Agar jasad tidak berlama lama menjadi tontonan warga sekitar, Mahmudinor bersama rekannya dan dibantu petugas Polsek Kelua segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk evakuasi. Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam, dari pukul 06.30 hingga 07.30 wita.
Selanjutnya jasad segera dibawa ke Puskesmas Kelua dan jasad ditaburi serbuk khusus untuk menghilangkan bau menyengat. "Kondisi mayat saat dievakuasi dalam kondisi membengkak dan mengerluarkan bau yang sangat menyengat," ujar Mahmudinor.
Sesampainya di Puskesmas Kelua kantong jenazah kembali dibuka dan petugas puskesmas menemukan ada tanda tanda kalau jasad tersebut tengah mengandung besar.
Benar saja, ketika diperiksa petugas puskesmas kelua mereka menemukan mirip kepala bayi tepat di depat kemaluan korban yang terhalang celana dalam korban.
"Melihat itu petugas segera mengeluarkan bayinya," ucapnya.
Proses mengeluarkan bayi dari jasad korban terhitung normal, layaknya mirip proses persalinan biasa dan berlangsung sekitar 15 menit.
Dan dari dalam tubuh korban masih mengandung gas tertentu yang dapat dijadikan daya dorong jadi petugas puskesmas kelua tidak mengalami kendala untuk mengeluarkan bayi tersebut dari rahim ibunya.
"Jenis kelamin bayinya perempuan mas, kondisinya juga meninggal. Mungkin karena jasad ibunya sudah lama berada di sungai," ungkap Mahmudinor.
Menurut pengalamannya selama menjadi anggota UPBS Reinkarnasi Kelua melihat kondisi jasad, kemungkinan jasad tersebut sudah berada di sungai sekitar 4 hingga 5 hari.
Dari puskesmas Kelua tim gabungan dari yang merupakan anggota dari Polres Tabalong, Polsek Kelua, BPBD Tabalong, UPBS Reinkarnasi Kelua, UPBS Rimba Kala Bahungin dan UPBS Pudas Jaya Pudak Setegal membawa jasad perempuan dan anaknya tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badaruddin Kasim Tanjung untuk dilakukan visum lebih lanjut. Sejauh hasil visum dilakukan tidak ditemukan satupun tanda tanda kekerasan.
Reporter: Arif Nur Budiman
Editor: Fariz Fadhillah