Tak Berkategori

Kaltim Dirundung Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diimbau Waspada

apahabar.com, SAMARINDA – Memasuki bulan Januari 2019, beberapa daerah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem serupa hujan…

Featured-Image
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto-net

bakabar.com, SAMARINDA – Memasuki bulan Januari 2019, beberapa daerah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem serupa hujan deras yang disertai angin kencang, angin puting beliung serta terjadinya pohon tumbang dan tanah longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Frederik Bid mengimbau kepada seluruh masyarakat Kaltim untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor, menyusul kondisi cuaca yang saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah di tanah air, menimbulkan bencana yang tidak terduga, antara lain bencana angin puting beliung, banjir, pohon tumbang maupun tanah longsor. Oleh karena itu, masyarakat Kaltim harus tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana tersebut,” imbau Fredirik Bid dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltim, Jumat (11/1).

Baca Juga:Kaltim Masih Bergantung Migas dan Batu Bara, Sampai Kapan?

Menurut Frederik, cuaca ekstrem yang menimbulkan bencana tidak bisa diprediksi kapan terjadi, sehingga perlu upaya bersama untuk mengantisipasi terjadinya bencana, baik itu angin kencang, angin puting beliung, banjir maupun tanah longsor yang datangnya bisa terjadi secara tiba-tiba.

“Semua perlu menyadari bahwa kondisi alam dan lingkungan dewasa ini sudah banyak berubah, sehingga perlu adanya langkah dan upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Apalagi, sekarang sudah memasuki musim hujan sehingga kami mengimbau masyarakat senantiasa meningkatkan kewaspadaan terkait kemungkinan bencana yang disebabkan curah hujan tinggi dan angin kencang,” papar Fredirik Bid.

Guna mengantisipasi cuaca ekstrem, Frederik meminta untuk terus dilakukan koordinasi dan sinergi semua pihak dalam mengatasi permasalahan penanggulangan bencana di Kaltim.

“Khusus kabupaten/kota yang sudah memiliki BPBD bisa menyiapsiagakan bersama desa tangguh bencana, serta membangun sistem penanggulangan bencana secara sinergi, terencana, terpadu serta berkesinambungan,” kata Frederik Bid.

Baca Juga:Hut Kaltim ke 62, Berjuang untuk Kaltim Berdaulat

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner