bakabar.com, JAKARTA – Sejak 1998 Rumah Zakat menjadi lembaga yang fokus pada program pemberdayaan masyarakat di berbagai bidang, antara lain pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Di akhir 2018 lalu tercatat sebanyak 4,6 juta orang telah menjadi penerima manfaat layanan yang diberikan Rumah Zakat, mulai dari Aceh hingga Papua.
Adapun beragam program pemberdayaan tersebut diimplementasikan di 1.259 Desa Berdaya yang tersebar di 30 provinsi dan 213 kota dan kabupaten di Indonesia.
"Dengan fokus pada pemberdayaan komunitas dan individu, Insyaallah Rumah Zakat yakin Desa Berdaya akan menjadi solusi yang integratif untuk pemulihan daerah pasca bencana. Target kami tahun 2019 ini ada 1.800 desa berdaya di 34 provinsi, agar semakin banyak warga yang mandiri," kata Nur Efendi, CEO Rumah Zakat dalam rilis resminya, Rabu 16 Januari 2019.
Baca Juga:Apkasi Sambut Baik Kenaikan Gaji Perangkat Desa
"Alhamdulillah, di 2018 ada 46% penerima manfaat yang diintervensi program ekonomi berhasil keluar dari garis kemiskinan," tambahnya.
Tak hanya itu, katanya, Desa Berdaya merupakan cara Rumah Zakat memberdayakan masyarakat desa melalui pendekatan yang terintegrasi antara pembinaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kesiapsiagaan bencana.
Melalui aktivitas pembinaan dan pendampingan secara berkala tersebut, diharapkan Desa Berdaya dapat mendorong warga ke arah kemandirian, baik individual maupun komunitas.
Dari program pemberdayaan tersebut 2018 Rumah Zakat mendapatkan berbagai apresiasi, di antaranya 1st Champion Indonesia Original Brand Award, 1st Winner Indonesia Best E-Mark Award, Penghargaan Anugerah Syariah Republika, WTP 12 kali berturut-turut untuk audit keuangan sejak 2006, dan lulus sertifikasi ISO 9001:2015 untuk kategori The Provision of Customer Relationship Management for Donors setelah sebelumnya lulus sertifikasi ISO 9001:2015 untuk kategori The Provision of Zakat Distribution.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz