Nasional

Update Jumlah Korban Tsunami: 437 Orang Tewas, 14.059 Luka

apahabar.com, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda bertambah. Jumlah korban tewas menjadi 437…

Featured-Image
Para pengungsi beristirahat di sebuah masjid setelah dievakuasi menyusul gelombang tinggi dan letusan Anak Krakatau di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, 22 Desember 2018. Foto-Antara via Reuters

bakabar.com, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda bertambah. Jumlah korban tewas menjadi 437 orang.

“Sampai hari ini 437 jiwa meninggal dunia, yang saat ini 426 sudah dimakamkan, sementara 9 jenazah belum teridentifikasi, Selain itu 14.059 luka-luka, 16 orang hilang dan 33.721 mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).

Tidak hanya itu, jumlah bangunan rusak juga terus mengalami kenaikan. Bangunan tersebut diantaranya 2.752 rumah, 92 penginapan atau warung. Selain itu, untuk alat transportasi sebanyak 510 perahu dan kapal, 147 kendaraan, serta dua fasilitas dermaga dan shelter juga mengalami kerusakan.

Baca Juga:7 Hari Ngapung di Selat Sunda, Nelayan Korban Tsunami Selamat

Terdapat lima kabupaten yang mengalami kerusakan yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus. Pandeglang adalah wilayah terparah dengan jumlah orang tewas terbanyak.

“Kalau kita lihat dampak yang terjadi di lima kabupaten, paling parah ada di kabupaten Pandeglang yaitu 296 meninggal kebanyakan adalah wisatawan pengunjung. Kemudian 7.656 orang luka, 8 orang hilang, 20.726 orang mengungsi,” kata Sutopo.

Ia menambahkan, masa tanggap darurat di Lampung Selatan diperpanjang satu minggu ke depan. Lantaran, masih banyak korban hilang.

“Masa tanggap darurat di Lampung Selatan diperpanjang satu minggu karena berakhir kemarin tanggal 29 Desember 2018, mengingat masih banyak korban yang hilang. Kemudian kerusakan dan pengungsi terus bertambah, sehinga bupati mengatakan untuk dilanjutkan,” ucap Sutopo.

Baca Juga:Pemkot Banda Aceh Larang Perayaan Tahun Baru Masehi

Sumber : Detiknews
Editor : Syarif



Komentar
Banner
Banner