Nasional

Tsunami Selat Sunda: Basarnas Kerahkan Pasukan Elit Evakuasi Korban

apahabar.com, JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten mengerahkan pasukan elit guna evakuasi korban tsunami…

Featured-Image
Basarnas menerjunkan pasukan elit guna evakuasi korban pasca erupsi Krakatau dan naiknya pasang surut air laut di Selat Sunda. Foto-Basarnas.

bakabar.com, JAKARTA– Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten mengerahkan pasukan elit guna evakuasi korban tsunami di pantai Selat Sunda.

Sebanyak 10 personil Basarnas Special Group (BSG) dikerahkan menuju wilayah Banten untuk membantu proses evakuasi korban tsunami. Pengerahan BSG dirasa perlu mengingat terbatasnya jumlah personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten. Sejumlah peralatan sar air dan ekstrikasi lengkap dibawa para personil BSG guna mengevakuasi korban.

Baca Juga:Tak Ada Gempa, Menteri Basuki: Tsunami Selat Sunda Fenomena Langka

Tidak hanya BSG, personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Bandung, dan Bengkulu ikut disiapsiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan tambahan personil di lapangan. Satu unit Helikopter Rescue (HR) Dauphin juga dikerahkan Basarnas untuk melakukan pencarian korban melalui udara.

Sementara itu Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung yang wilayah kerjanya juga terkena dampak tsunami ini juga melakukan proses evakuasi korban jiwa.

Hingga pukul 10.00 WIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung telah mengevakuasi 17 korban meninggal dunia dan sudah berada di Rumah Sakit Bob Bazaar.

Untuk jumlah korban jiwa di wilayah Banten sampai dengan saat ini masih proses pendataan, mengingat cukup luasnya wilayah yang terkena dampak tsunami tersebut.

Tsunami yang melanda wilayah Banten dan Bandung kemarin menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Basarnas menerima laporan kejadian ini dari semalam sempat mengalami kesulitan mengingat putusnya akses jalan menuju lokasi kejadian.

Korps berseragam oranye ini melansir update terbaru operasi pencarian sampai pukul 18.00 WIB di dua wilayah, yakni Banten dan Lampung; 222 orang meninggal dunia, 843 luka-luka, dan 30 orang masih hilang. Dari 222 MD rinciannya 121 orang di Banten dan 88 orang di lampung.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner