Nasional

Telkom: Layanan Telekomunikasi di Banten-Lampung Normal

apahabar.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia menyatakan seluruh layanan TelkomGroup baik sepuler maupun non seluler tetap…

Featured-Image
Ilustrasi menara telekomunikasi. Foto/tek.id

bakabar.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia menyatakan seluruh layanan TelkomGroup baik sepuler maupun non seluler tetap berfungsi normal hingga Minggu siang setelah terjadinya tsunami dan gelombang tinggi di kawasan Anyer, Provinsi Banten dan Kalianda Lampung, pada Sabtu malam (22/12).

“Pantauan kami, hingga hari Minggu siang belum ada laporan gangguan layanan, baik untuk Telkomsel, IndiHome maupun layanan lainnya,” kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo melalui keterangan resmi di Jakarta seperti dilansir Antara, Minggu (23/12/2018).

Arif menjelaskan, meskipun ada beberapa BTS di area Anyer yang sempat tidak berfungsi akibat terganggunya catuan, namun layanan seluler pelanggan tetap dapat berfungsi normal.

Baca Juga:Korban Tsunami Bertambah, Kini 222 Meninggal, 843 Luka, 28 Hilang

TelkomGroup melalui Posko Siaga Natal dan Tahun Baru akan terus memantau dan terus menyiagakan personal untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan layanan pelanggan.

Arif menyampaikan seluruh jajaran TelkomGroup menyatakan turut belasungkawa dan duka cita mendalam atas terjadinya musibah tsunami yang melanda sebagian kawasan di Selat Sunda dan berharap kondisi di kedua daerah terdampak dapat segera pulih.

Seperti diketahui, BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, diantaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB.

Tsunami bukan dipicu oleh gempa bumi karena tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Pada saat bersamaan, terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang.

BMKG mendeteksi pada pukul 21.03 WIB, Gunung Anak Krakatau erupsi kembali dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak. Namun, seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan).

Baca Juga:Berlibur ke Pandeglang, Krisyanto Jamrud Nyaris Menjadi Korban Tsunami

Sumber : Antara
Editor : Aprianoor



Komentar
Banner
Banner