Tak Berkategori

Soal Proyek KA Tabalong-Banjarmasin, Pemerintah Mesti Realistis

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan (DPRD Kalsel) Riswandi pesimis,…

Featured-Image
Ilustrasi foto kereta api. Foto-banyuwangibagus.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan (DPRD Kalsel) Riswandi pesimis, proyek pembangunan Kereta Api (KA) Trans Kalimantan lintas Tabalong-Banjarmasin berjalan sesuai mimpi pemerintah setempat.

Riswandi menilai pembahasan Analisis Masalah Dampak Lingkungan (Amdal) sudah lama dibahas, diyakini takkan mampu terealisasi dalam waktu singkat.

“Tak mungkin sih kalau dalam waktu dekat ini. Tapi, kita berpikir positif saja karena Amdal terus bergulir, pelaksanaan agak berat dalam waktu dekat ini,” ujarnya kepada bakabar.com.

Guna merealisasikan pembangunan, ujar Riswandi, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Kalimantan Selatan mesti proaktif mencari investor yang siap menggelontorkan dana segar.

“Malah bagus kalau Pemprov mencari investor,” katanya.

Riswandi menegaskan bahwa, proyek pembangunan rel kereta api merupakan sebuah proyek ambisius, pemerintah diminta realistis. Apabila hanya membebani, keuangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), menurutnya, mustahil terealisasi.

“Namun, apabila sanggup mencari investor, maka silakan lanjutkan pembangunan,” pungkasnya.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sampai berita diturunkan belum angkat bicara soal ini.

2025 Ditarget Beroperasi

Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri (KSLN) Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Eben Torsa mengatakan, perkembangan terbaru pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin masuk dalam studi trase dan finalisasi dokumen Amdal.

“Tahapan konstruksi akan dilakukan sekitar 2-3 tahun ke depan dengan target operasi di 2025 mendatang,” katanya kepada bakabar.com.

Eben membenarkan bahwa program pembangunan jalur KA tersebut tak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), namun termasuk kedalam daftar Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha (KPBU).

Dalam skema itu, pembangunan akan tetap menggunakan APBN. Berapa nominalnya? Eben enggan menyebutkan.

“Saya rasa untuk anggaran sebaiknya tidak perlu dijelaskan secara detail kepada masyarakat. Karena bersifat tentatif [belum pasti, Red] saja,” pungkasnya.

Baca Juga :Kereta Api Tabalong-Banjarmasin, Ditjen Perkeretaapian: Gunakan Rel Tunggal

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan, Rusdiansyah mengungkapkan bahwa perkembangan pembangunan rel kereta api masih pada tahap penjajakan investor.

Meski begitu Rusdiansyah menegaskan jangan sampai masalah yang bersifat teknis, dan seharusnya dapat diselesaikan berdasarkan dokumen Amdal, menjadi penghambat pembangunan.


Soal Amdal ini, Eben sebelumnya membenarkan, telah selesai membahas dokumen Amdal di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel. Kepala DLH Muhammad Ikhlas membenarkan soal ini.

"Untuk Amdal sudah selesai kita bahas pada tahun 2017 dan 2018," ujarnya kepada bakabar.com.

Selain Amdal, sebagai upaya percepatan proses pembebasan lahan guna mewujudkan pembangunan rel kereta api juga mesti dilakukan. Kemudian, -pada sisi lain- juga diminta secepatnya membuat rekomendasi masalah sarana, dan prasarana perkeretaapian apa saja berikut dengan asalannya.

Di Borneo, sebagai pengingat, pemerintah pusat menargetkan membangun jalur rel kereta api sepanjang 2.428 kilometer (Km). Rute rel membentang dari Kalimantan Utara menuju ke Selatan sampai Kota Banjarmasin, sebelum kemudian berbelok ke Kalimantan Barat melewati Kalimantan Tengah.

Dari informasi dihimpun, untuk pengerjaan konstruksi rute Tabalong-Banjarmasin ditarget rampung sebelum 2019 dengan panjang 196 km. Segmen ini masuk dalam prioritas II atau 2020-2024. Adapun upaya pemerintahan guna mempercepat pembangunan adalah penyelesaian Amdal.

Proyek KA Kaltim Mulai Berjalan

Pasca dicoretnya proyek KA tersebut dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat, kans proyek pembangunan KA terbangun sangatlah minim. Skema pembiayaan yang dinilai belum jelas membuat proyek kereta api perdana di Kaltim dikeluarkan dari PSN.

Komisi Penyediaan Percepatan Infrastruktur Prioritas mencoret nama proyek KA perdana di Kalimantan itu lantaran konstruksi ataupun financial close diperkirakan tak dapat direalisasikan sampai kuartal ketiga 2019, dalam pertengahan 2018 ini. Selain KA Kalimantan, komisi turut mencoret 13 proyek lain karena dianggap tak mampu memenuhi kriteria utama tersebut.

Dari Kaltim, pemerintah setempat menyiasati itu dengan public private partnership (PPP) menggandeng pihak Rusia; Russian Railways dan anak perusahaanya, PT. KAB. Nama terakhir tengah fokus membangun General Transshipment Terminal (terminal pengangkutan umum) di Kawasan Industri Buluminung yang menjadi bagian dari konsep pengembangan rencana investasi mereka di Kaltim.

Rencananya, konstruksi rel kereta api wilayah selatan -PPU-Kubar- akan dimulai sekitar pertengahan 2019, sepanjang 203 km. Kaltim sadar, rel kereta api tidak mungkin dibangun menggunakan APBN. KAB siap mengucurkan dana hingga US$2 miliar untuk pembangunan kereta api di Bumi Etam.

Baca Juga :Masih Menanti Investor, Kereta Api Tabalong-Banjarmasin Dijamin Tak Terabas Hutan

Reporter: Muhammad Robby

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner