Nasional

Panglima Tentara Pembebasan Papua Barat: Kalau Mau Tembak Mati, Datang ke Markas

apahabar.com, PAPUA NUGINI – Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (OPM), Goliath…

Featured-Image
Goliath Tabuni (peci merah). Foto – gatra.com

bakabar.com, PAPUA NUGINI – Panglima Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (OPM), Goliath Tabuni menyatakan siap melayani sikap aparat keamanan Indonesia, yakni TNI dan Polri.

"Kami sudah ikuti semua pernyataan petinggi keamanan Indonesia melalui media sosial. Tolong tulis Ipar (kakak), bahwa kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan. Ini negara kami, masa kami menyerah," kata Goliath

kepadaGatra.commelalui sambungan telepon internasional Rabu, (5/11).

Dia membenarkan bahwa 31 orang yang tewas, ditembak mati anak buahnya dari Markas Komando Distrik Papua ( Makodip III) Ndugama, pimpinan Egi Kogoya dengan Komandan Operasi lapangan Pemne Kogoya.

Kodip III ini di bawah Kodap VI Lapego yang membawahi Kodip Pegunungan Bintang, Wamena, Lani Jaya, Puncak Jaya, Nduga, Yakuhimo, Yalimo, Membramo Tengah dan Tolikara.

"Anak buah saya yang pimpin penembakan itu, karena perintah kesatuan. Sudah diputuskan dalam rapat di Markas TPN OPM di Rimba Papua pertengahan November 2018 lalu. Bahwa siapa saja yang menggangu upacara HUT Papua Merdeka,akan ditembak mati. Anggota kami yang tahu dan membiarkan juga dia juga akan ditembak mati di markas," kata Goliath Tabuni.

Karena itu, kata Goliat Tabuni, sangat lucu ada pernyataan aparat Indonesia agar anggota TPN PB OPM menyerah atau ditembak mati.

"Ini pernyataan klasik. Ibarat lagu hanya diulangi refrainnya saja. Kan dari tahun ke tahun kami selalu menembak mati banyak orang, antaranya TNI dan Polri. Mereka selalu minta kami menyerah atau ditembak mati. Kalau mau tembak mati, ya datang saja ke markas kami kan," tegas Goliath Tabuni, yang ditemani Anton Tabuni.

Karena permintaan agar menyerah itu kata Goliath Tabuni adalah klasik maka tidak perlu digubris."Dalam ilmu perang tidak ada terori bahwa lawan diminta menyerah atau ditembak mati. Kalau mau tembak mati ya tembak saja. Mengapa pakai tawar segala," katanya.

Diungkapkannya, prajurit dari Pasukan Kodip III Ndugama begitu selesai menembak mati 31 orang langsung mengamankan diri di Markas Komando Daerah Papua (KODAP) La Pego."Jadi kalau mau tembak mati, ya cari mereka saja. Jangan pakai tawar ini dan itu," tegasGoliath Tabuni.

Sumber : gatra.com

Editor : Aprianoor



Komentar
Banner
Banner