Nasional

Insiden Nduga: Tentara Nasional Papua Barat Menyatakan Bertanggung Jawab

  Ket foto : Goliath Tabuni (peci merah). apahabar.com, PAPUA NUGINI – Anggota Tentara Nasional Papua…

Featured-Image
Goliath Tabuni (peci merah). Foto – gatra.com

Ket foto : Goliath Tabuni (peci merah).

bakabar.com, PAPUA NUGINI – Anggota Tentara Nasional Papua Barat (TPN PB) versi Organisasi Papua Merdeka (OPM ) Tari Yikwainak Karoba menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di Nduga, Minggu (2/12) lalu.

"Kami bertanggung jawab atas insiden ini. Anggota kami, Edy Kagoya yang mengomandoi penembakan itu, atas perintah Panglima Tertinggi Jenderal Goliath Tabuni," kata Tari Yikwainak Karoba kepala Gatra.com melalui sambungan telepon internasional, Selasa, (4/12).

Dia menegaskan sesuai keputusan rapat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) di markasnya yang dijuluki Rimba Papua, pertengahan November 2018 lalu, sudah ada penegasan agar tidak ada pihak-pihak yang mengganggu aktivitas gerakan ini.

"Intinya siapa yang mengganggu upacara HUT Papua Merdeka 1 Desember 2018 dimana saja di Bumi Papua Barat, akan ditembak mati. Itu harga diri dan harga mati. Siapa Komandan yang membiarkan, dia akan ditembak mati," kata Tari.

Tari menegaskan saat ini, di setiap distrik sudah ada Komando Daerah Papua (KODAP)-nya. Jadi, penembakan itu atas perintah Komandan Distrik Papua (KODIP) Nduga, Letkol Egianus Kogoya yang biasa dipanggil Egi. "Dan itu harus dilakukan karena mengganggu upacara HUT Kemerdekaan Papua Barat," katanya.

Dia menyebutkan Letkol Egi berada dibawa Kodap VI La Pago yang wilayahnya membawahi Kodip Pegunungan Bintang, Wamena, Lani Jaya, Puncak Jaya, Nduga, Yakuhimo, Yalimo, Membramo Tengah dan Tolikara.

"Nduga tempat penembakan 31 orang itu itu wilayah kekuasaannya Letkol Egi. Jadi wajar sebagai Komandan, harus menembak mati siapa saja yang mengganggu upacara," tegas Tari Yikwainak Karoba.

Sebelumnya beredar kabar para pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga itu diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akibat salah satu dari mereka mengambil foto pada saat perayaan HUT yang digelar 1 Desember lalu.

Aktivitas ini kemudian diketahui KKB, yang kemudian memicu kemarahan yang berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di wilayah pembangunan jembatan.

Tari Yikwainak Karoba, keponakan dari Moses Weror, pentolan OPM yang melarikan diri, mengasingkan diri ke Papua Nugini ini mengatakan akan terus memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat. "Kami akan terus berjuang hingga darah penghabisan untuk Papua Merdeka," katanya.

Sementara, Sekjen TNP PB OPM Letjen Anton Tabuni menyatakan, penembakan 31 orang itu atas perintah Panglima TPN PB, Jenderal Goliat Tabuni. "Itu kami yang perintah tembak karena mengganggu upacara HUT Papua Merdeka.

Apalagi foto-foto. Mau dokumen untuk apa? Karena itu kami perintah tembak mati," kata Letjen Anton Tabuni.

Diungkapkan saat ini Letkol Egi Kogoya bersama anak buahnya sudah mengamankan diri di Markas TPN PB OPM. "Tolong ipar (kakak : bahasa Papua) titip salam untuk kru Gatra Jakarta. Jangan lupa tulis kami, aktivitas kami TPNPB OPM. Jangan hanya ada insiden, baru tulis ," kata Anton Tabuni.

Sumber : Gatra.com

Editor : Aprianoor



Komentar
Banner
Banner