bakabar.com, SAMARINDA - Sempat mengalami penundaan, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menyatakan akan melanjutkan pembangunan Kereta Api Borneo (KAB).
Menurut Isran Noor kepada awak media di Samarinda, Minggu (16/12), pihaknya telah bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Ludmila Vorobieva di Bali.
Pertemuan itu membahas kembali kerja sama yang sempat terbangun antara Pemprov Kaltim dengan Perusahaan Kereta Api di Rusia.
“Pada Tahun 2018 ini praktis proyek itu tidak ada kegiatan. Makanya saya minta keputusan segera, paling tidak harus ada keputusan di bulan Februari 2019, kalau tidak, saya putus dan cari investor lain,” ungkap Isran.
Menurut Isran, pihak Rusia menyatakan keseriusannya bekerjasama membangun proyek kereta api ini. “Nanti pertengahan Februari 2019 Rusia akan datangkan tim dari Moscow. Ini termasuk perusahaan-perusahaan negara yang sepakat untuk melanjutkan pembangunan kerjasama. Kalau tidak Februari akan diputus,” ucap Isran.
Isran menunjuk Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) sebagai pelaksana kerja sama dengan Rusian Railways yang kemudian membentuk Kereta Api Borneo.
Menurut Isran, nilai investasi untuk proyek ini sekitar Rp 70 triliun. “Kami hanya tinggal menunggu keseriusannya, dan mudah- mudahan cepat terwujud,” kata Isran.
Ia mengatakan jalur kereta api pertama di Pulau Kalimantan itu nantinya akan dimanfaatkan untuk mengangkut produk pertambangan dari wilayah-wilayah di Kaltim yang bermuara ke Lubuk Tutung dan Buluminung.
“Ada dua rutenya itu, dari Muara Wahau sampai Lubuk Tutung. Dan dari Perbatasan Kaltim-Kalteng di Murung Raya sampai ke Buluminung,” ucapnya.
Tahap groundbreaking proyek Kereta Api Borneo ini sudah dilakukan Presiden Jokowi pada 2015 silam. Panjang rel kereta api mencapai 900 kilometer.
Baca Juga:Pengamat: Pembangunan Kereta Api Jangan Mempermudah Korporasi
Sumber : Antara
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin