bakabar.com, GOWA– Disangka maling, Muhammad Khaidir (23) dikeroyok warga di sebuah masjid di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Nyawa mahasiswa tersebut akhirnya tak terselamatkan.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga menuturkan tragedi itu terjadi Senin (10/12) pekan lalu. Bermula dari kedatangan Khaidir ke rumah seorang warga berinisial YDS, yang tinggal di dekat masjid.
Khaidir ke rumah itu setelah sebelumnya ke masjid untuk salat, tapi pintunya tertutup. Khaidir menggedor rumah YDS dengan maksud meminta agar pintu masjid dibuka.
“Korban datang ke rumah warga berinisial YDS, seorang penjahit yang dekat masjid. Korban mengetuk pintu rumahnya dengan keras, namun pintu tidak dibuka sehingga korban berjalan ke dalam masjid,” kata Shinto, Senin (17/12).
Gedoran pintu Khaidir ternyata dianggap mengancam oleh pemilik rumah, sehingga YDS lari melalui pintu rumah lain, lalu menuju masjid.
“Informasi keluarganya yang bersangkutan ingin melakukan salat. Ada misinformasi, ada miskomunikasi yang rumah ini menganggap seolah-olah ada suatu ancaman terhadap dirinya,” tutur Shinto.
Baca Juga:23 Orang Ditangkap Terkait Dugaan Penimbunan BBM di Batola
Di masjid, YDS bertemu dengan RDN (47), marbut masjid. RDN lalu menggunakan pengeras suara bicara seolah-olah ada maling di masjid.
Khaidir, yang tak merasa terjadi apa-apa, lalu menuju masjid. Di sana sudah ada warga yang berkumpul. Pemuda malang yang dianggap maling itu lalu dipukuli warga.
“Hadirnya korban direspons warga dengan provokasi alat pengeras suara dan menimbulkan hadirnya massa dan melampiaskannya dengan melakukan kekerasan dan penganiayaan bersama-sama,” ujar AKBP Shinto.
“Teriakannya ada maling, tapi tidak ada benda dicuri, itu yang memantik warga datang dan melakukan aksi kekerasan. Itu masih berdasarkan informasi tersangka. Kita ingin cover both side kita tidak punya pembanding dan memang butuh pendalaman dari keluarga korban, nanti kita lihat karakter psiklogisnya,” sambungnya.
Shinto masih belum bisa memastikan apakah korban meninggal di dalam masjid atau di luar masjid setelah pengeroyokan itu terjadi. Dia mengatakan masih menunggu hasil autopsi soal kapan pastinya korban meninggal dunia.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan 10 orang tersangka yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu. Tidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka lain dalam aksi ini.
Video pengeroyokan Khaidir viral di media sosial baru-baru ini. Aksi sadis warga menganiaya Khaidir di dalam masjid jadi tontonan netizen.
Sumber: Detik
Editor: Fariz