Nasional

Terduga Pembunuh Levi Kerap Diminta Sembuhkan Orang Lain

apahabar.com, BANJARMASIN– Pengakuan mengejutkan datang dari ibunda Herman, terduga pembunuh Levi. Norhayati ibunda pelaku mengatakan, Herman…

Featured-Image
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete amati Herman Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN– Pengakuan mengejutkan datang dari ibunda Herman, terduga pembunuh Levi. Norhayati ibunda pelaku mengatakan, Herman kerap diminta rekannya untuk menyembuhkan penyakit.

"Terakhir pada Kamis siang dia pamit pinjam motor Abahnya (Anang Syahrani,red), katanya mau nyembuhin penyakit temannya," ujar Norhayati kepada bakabar.com, siang tadi.

Kata perempuan 45 tahun itu, Herman memang sering diminta tolong mengobati sejumlah penyakit. Kendati demikian, putranya tersebut tidak membuka praktek khusus.

"Pokoknya sejak dulu Herman memang sering bantu orang. Niatnya hanya membantu saja. Saya juga tidak tau dia dapat ilmu dari mana," ungkap Norhayati.

Tak cuma mengobati penyakit, kata dia, sejumlah warga yang butuh pertolongan, juga datang ke rumahnya. Sebagian besar mengaku mengalami masalah keluarga.

“Alhamdulillah sebagian besar sembuh setelah diobati Herman. Setahu saya ada yang memang pakai ritual. Bahkan pernah ada anggota polisi yang berobat kepada Herman," ungkapnya.

Baca Juga: Herman, Residivis Kasus Sajam dan Terduga Pembunuh Levi di Mata Tetangga

Baca Juga:Herman Terduga Pembunuh Levi di Mata Ibunda: Dia Tak Suka Bikin Onar

Kini, Norhayati hanya berharap Herman cepat pulang. Ia tidak yakin putra kesayangannya itu menjadi pembunuh.

"Harapan saya Herman cepat pulang. Saya kangen berkumpul dengan dia. Saya yakin dia tidak bersalah," ujarnya sambil menyeka air mata.

Ia sangat tidak menyangka ritual penyembuhan yang dilakukan putranya terhadap berujung maut.

Seperti diketahui, Levi ditemukan tewas usai menggelar ritual penglaris dan pengasihan dengan seorang paranormal. Belakangan seorang itu diketahui adalah Herman. Jasad Levi ditemukan beberapa jam kemudian oleh warga dan polisi di Suzuki Swift miliknya yang terparkir di tepi jalan Ahmad Yani.

Sejauh kasus ini dikembangkan, ritual dengan membakar dupa ini ternyata gagal. Karena merasa dibohongi, Levi sempat marah dan memaki sang dukun. Karena terus dimaki, Herman akhirnya marah dan membunuh korban.

Editor: Fariz Fadhillah
Reporter: apc01



Komentar
Banner
Banner