Peduli Lingkungan

WRI Indonesia 'Muda Melangkah,' Ruang Anak Muda Peduli Lingkungan

World Research Institute (WRI) Indonesia memberi ruang untuk anak muda peduli lingkungan. Tulisan dan karya seni jadi medianya. 

Featured-Image
Dean Y. Affandi (Kanan) Dalam Diskusi dan Pameran Karya 'Muda Melangkah' WRI Indonesia 2023 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat (29-7). Foto (apahabar/Fikma)

bakabar.com, JAKARTA - World Research Institute (WRI) Indonesia memberi ruang untuk anak muda peduli lingkungan. Tulisan dan karya seni jadi medianya. 

World Research Institute (WRI) Indonesia, membuka diskusi terbuka dan pameran karya yang bertajuk 'Muda Melangkah' peran pemuda menangani isu perubahan iklim.

Dean Y. Affandi, selaku Research Data and Innovation Senior Manager WRI Indonesia, menjelaskan alasan terbentuknya kegiatan Muda Melangkah ini sebagai upaya menggaungkan narasi mengenai isu lingkungan, terutama perubahan iklim.

"Membuat ruang tulisan dan karya seni lainnya, anak muda ini memiliki tempat untuk membicarakan isu lingkungan," ujarnya pada bakabar.com, Sabtu (29/7).

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Pelajar SD-SMP di Surabaya Raih Penghargaan Nasional

Muda Melangkah selalu mengangkat isu perubahan iklim dan perempuan, yang mana kedua ini menjadi tujuan utama mereka, dan berupaya melihat isu dari banyak sudut pandang sebelum mengambil kebijakan.

Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilakukan di kota-kota lain, seperti Aceh, Sumatera Barat, Papua dan terakhir di Jakarta.

Pada kota seperti Aceh dan Sumatera Barat, Muda Melangkah mengambil poin dalam pelatihan jurnalisme, menjadikan sosial media sebagai media mengkampanye kan isu-isu sosial.

Papua sendiri, Dean mengatakan, poin yang mereka tekankan adalah mengenai hutan mangrove, dimana Papua memiliki banyak hutan yang harus dilestarikan, dan bagaimana pemuda mengambil peran dalam isu tersebut.

Jakarta sendiri mengambil tema perubahan iklim yang terjadi di perkotaan.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Jababeka Terapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan

"di Jakarta sendiri, perubahan mengenai perubahan cuaca yang makin panas dan terakhir di Kalibaru, mengenai nelayan, itu menjadi poin utama yang kita lakukan," jelas Dean.

Pameran karya ini menghadirkan 4 karya terbaik dari masing-masing peserta, mengambil isu tema berbeda dan berharap dapat membuat perubahan bagi masyarakat sana.

Beberapa karya yang ditampilkan yaitu History from Kalibaru, Fisher (Wo)men Exist, Kalibaru Bercerita dan Ragam Kisah Kalibaru.

Kegiatan ini pun diharapkan dapat menjaring banyak pihak untuk saling bekerjasama, dan menjadikan sebuah gerakan pemuda menuju kebaikan bersama.

"Kita ingin menggaungkan isu iklim ini dan membuat awareness mengenai isu lingkungan, hutan, laut dan perkotaan," sambungnya, pada acara Muda Melangkah Jakarta, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Editor
Komentar
Banner
Banner