News

Widya Esthetic Clinic Rayakan 10 Tahun, Bagikan Terapi Sel Imunologi Bernilai Jutaan Secara Gratis!

Dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya sejak 2015, Widya Esthetic Clinic mengadakan kegiatan sosial berupa layanan Terapi Imunologi Sel gratis

Featured-Image
Founder Widya Esthetic Clinic, dr Ayu Widyaningrum saat memberikan pelayan kepada salah seorang pasien.Foto:dokumen Widya Esthetic Clinic

bakabar.com. BANJARMASIN - Dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya sejak 2015, Widya Esthetic Clinic yang berlokasi di Jalan Mahligai, Pemurus Luar, Banjarmasin Timur, mengadakan kegiatan sosial berupa layanan Terapi Imunologi Sel gratis bagi masyarakat umum.

Program ini ditujukan untuk membantu para penderita penyakit kronis seperti diabetes melitus, stroke, gangguan jantung, autoimun, lupus, efek pasca-NAFZA, alergi kronis, hingga osteoarthritis, dan dapat diikuti oleh pasien berusia 13 hingga 85 tahun.

Antusiasme masyarakat begitu tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang datang dari berbagai kalangan, baik pria maupun wanita, muda hingga lansia. Sebelum menjalani terapi, para peserta terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi fisik mereka siap menerima tindakan.

Founder Widya Esthetic Clinic, dr Ayu Widyaningrum, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, sekaligus ungkapan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan selama satu dekade terakhir.

“Kami memilih merayakan ulang tahun klinik bukan dengan pesta, tapi dengan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Selama satu hari penuh, Senin (22/9), kami membuka layanan Terapi Imunologi Sel secara cuma-cuma. Ini adalah cara kami berterima kasih kepada warga Banjarmasin yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami,” ujar dr Ayu.

Sebanyak 50 pasien berkesempatan mendapatkan terapi gratis, berkat dukungan peralatan medis canggih yang didatangkan langsung dari Korea Selatan. Terapi ini sendiri memiliki nilai hingga Rp5 juta per sesi dan diklaim sebagai layanan pertama di Banjarmasin yang menggunakan teknologi berstandar Harvard University.

dr Ayu juga menyampaikan harapannya agar ke depannya pemerintah daerah dan dinas kesehatan dapat bersinergi untuk mengembangkan layanan imunoterapi sel ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

“Masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi ke Korea atau Penang. Sekarang terapi sekelas itu sudah tersedia di Banjarmasin, dengan biaya lebih terjangkau dan manfaat yang sama. Ini saatnya kita percaya bahwa solusi kesehatan terbaik juga bisa ada di daerah sendiri,” pungkasnya.

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner