bakabar.com, BOYOLALI - Ruas jalan tol Semarang-Solo tepatnya di KM 487 +600 disebut-sebut memiliki blackspot area atau kawasan sering terjadi lalu lintas. Seperti diketahui, di kawasan tersebut terjadi kecelakaan karambol yang menewaskan 8 orang, Jumat (14/4).
"Iya itu karena ada kontur dari jalanan kita. Kemudian letak geografisnya, kemudian panjangnya tol. Kita perkirakan, kita analisa disini titik lelahnya para pengemudi," ungkap Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Jumat (14/4).
Baca Juga: Kecelakaan Karambol Terjadi di Jalan Tol Semarang-Solo, 6 Orang Tewas
Tak hanya itu faktor geografis, kondisi lelah para pengemudi hingga ketidaksiapan kendaraan atau kondisi fisik kendaraan yang sudah tua juga menjadi faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Tercatat di kami tahun lalu, ada 5 laka di lokasi berdekatan sekitaran sini. Sesuai data sejak ada tol sering terjadi laka lantas. Itu tahun kemarin saat bulan Ramadan menjelang mudik juga," terangnya.
Sementara itu Kasatlantas Polres Boyolali, AKP. M. Herdi Pratama menghimbau agar di area tersebut dapat menjadi perhatian pengguna jalan tol.
"Tentu saja itu kita sebut black spot area yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Bahwasanya disini sering terjadi laka perlu diantisipasi," katanya.
Baca Juga: Kecelakaan Karambol di Tol Semarang-Solo Bertambah, 8 Orang Tewas
Selain beberapa hal yang sudah diutarakan Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi. Ada pula penyebab berbagai macam kecelakaan di jalan tol.
"Ada yang kecepatan, pengemudi mengantuk. Ada juga kecepatannya tinggi akhirnya menyebabkan pengendalian susah. Ada juga penyebabnya karena ban pecah. Rata-rata kecelakaan di jalan tol itu meninggal dunia," tandasnya.