bakabar.com, BANJARMASIN – Penyebaran penyakit cacar monyet sedang jadi atensi. Namun, warga Banjarmasin tak perlu khawatir. Sebab, sejauh ini penyakit tersebut belum terdeteksi di Kota Seribu Sungai.
"Saat ini di Banjarmasin belum ada laporan yang terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Muhammad Ramadhan.
Cacar monyet adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi yakni transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia.
Untuk mencegah penyakit ini, Dinas Kesehatan Banjarmasin sudah melakukan langkah antisipatif. Sejumlah rapat koordinasi juga sudah dilakukan.
Ia menjelaskan beberapa gejala yang cenderung dialami oleh penderita cacar monyet.Di antaranya demam tinggi, di atas 38,5 derajat, sakit kepala, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot, sakit punggung dan asthenia (kelemahan tubuh).
"Ini tidak pandang usia, semua umur bisa kena," jelasnya.
Karena itu, Ramadhan meminta kepada masyarakat Banjarmasin terus menjaga kesehatan dan kebersihan, terlebih saat berada di daerah rawan penyebaran penyakit tersebut.
"Termasuk saat kontak tatap muka, kontak fisik atau kontak dengan barang yang terkontaminasi," pungkasnya.
