Kalsel

Warning Pakar, Faskes di Kalsel Harus Siap Hadapi Lonjakan Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus harian Covid-19 di Kalsel mengalami peningkatan. Lonjakan ini mesti dibarengi kesiapan fasilitas…

Featured-Image
Kasus Covid-19 Kalsel, Pakar ULM, Lonjakan Covid-19, Kalsel, Faskes Kalsel, apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN – Kasus harian Covid-19 di Kalsel mengalami peningkatan. Lonjakan ini mesti dibarengi kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di Banua.

“Jangan sampai fasilitas pelayanan kesehatan seakan tidak siap jika serangan Covid-19 gelombang ketiga benar-benar terjadi. Termasuk tempat karantina khusus diaktifkan kembali beserta petugas dan sarana prasarananya,” kata Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Dr. Meitria Syahadatina Noor, dr., M. Kes seperti dikutip bakabar.com dari Antara, Sabtu (5/2).

Menurut dia, peningkatan kasus saat ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, per tanggal 3 Februari 2022 tercatat 493 pasien dalam perawatan dengan penambahan kasus harian 151 orang.

Padahal jumlah penularan sebelumnya sudah sangat melandai. Bahkan sempat berada di angka hanya satu pasien terkonfirmasi positif, 17 Januari tadi.

“Kota Banjarmasin paling buruk angka penularannya yaitu ada 104 orang kasus harian kemarin dan kini total 329 pasien terkonfirmasi positif dalam perawatan,” beber dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Studi Pendidikan Dokter ULM itu.

Untuk itulah, Meitria mengingatkan semua daerah di Kalsel dapat bersiap menghadapi ancaman lonjakan Covid-19 yang tak terkendali seperti waktu serangan varian Delta pada Juli 2021 lalu yang disebut gelombang kedua secara nasional.

Dia berharap pengalaman menghadapi pandemi yang sudah berjalan dua tahun, bisa berguna bagi pemangku kepentingan, agar pasien yang terkonfirmasi positif dapat tertolong, guna menekan angka kematian.

“Memang betul varian Omicron yang kini sudah menyebar di Indonesia tidak seganas varian Delta, namun masyarakat juga tidak boleh menganggap enteng karena bisa saja mengancam jiwa lansia dan penderita komorbid jika tertular,” papar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjarbaru itu.

Ditegaskan Meitria pula, walaupun masyarakat telah mendapatkan vaksin, namun tetap harus melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

Karena menurutnya vaksinasi dan protokol kesehatan adalah upaya pencegahan Covid-19 yang harus dilakukan bersama-sama.

“Mari kita jaga diri kita dan orang-orang yang kita sayangi dari penularan COVID-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi,” timpalnya.



Komentar
Banner
Banner