Nasional

Warganet Mengenang Anton Medan, Preman Insaf Menjadi Pendakwah Kondang

apahabar.com, JAKARTA – Setelah berjuang melawan stroke dan diabetes, Anton Medan meninggal dunia, Senin (15/3). Warganet…

Featured-Image
Anton Medan meninggal dunia setelah bertahun-tahun mengalami stroke dan diabetes. Foto-Viva

bakabar.com, JAKARTA – Setelah berjuang melawan stroke dan diabetes, Anton Medan meninggal dunia, Senin (15/3). Warganet pun mengenang perjalanan mantan preman ini hingga menjadi pendakwah.

Anton Medan meninggal dunia di kediamannya di Cibinong, Jawa Barat, sekitar pukul 14.50 WIB. Sebelumnya jenazah sempat dibawa ke RSUD Cibinong untuk diperiksa.

Sejumlah pelayat langsung juga mulai mendatangi rumah duka. Beberapa di antaranya anak-anak dari Yayasan Senja Cibinong yang disokong Anton Medan.

Duka keluarga almarhum, juga dirasakan sejumlah warganet yang memenuhi Twitter dengan ucacap belasungkawa.

“Innalillahi Wa Innalilhi Raji’un, telah meninggal dunia dengan tenang Anton Medan. Dikarenakan stroke dan diabetes 15/3/2021 di kediamannya Cibinong Bogor Jawa barat. Semoga almarhum Husnul khatimah,” tulis akun @Namaku_Mei.

“Innalilahi wa’inna ilaihi roji’un. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambah @otnaymar_.

Anton Medan memiliki kisah hidup berwarna-warni. Lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Anton pernah menjadi seorang perampok dan bandar judi.

Seperti dilansir Detik, penghasilan Anton Medan sebagai bandar judi bisa mencapai Rp1,5 miliar per hari berdasarkan nilai rupiah sekarang.

Pun penjara seolah tempat bermain pria bernama alias Tan Hok Liang ini. Anton Medan pernah masuk ke Lapas Kalijodo sejak 1972 hingga 1979.

Masih belum kapok, Anton Medan kembali dipenjara selama 12 tahun. Setelah bebas di pertengahan 1986, Anton Medan kembali ke Kalijodo di awal 1988.

Lantas perjalanan hidup Anton Medan berputar 180 derajat. Setelah menjadi mualaf di awal 1992, Anton Medan berganti nama menjadi Ramdhan Effendi.

Setelah keluar dari penjara, Anton Medan meninggalkan dunia hitam dan memilih menjadi pendakwah.

Anton Medan juga banyak mengabdikan hidup untuk membantu nara pidana maupun mantan nara pidana. Ia juga mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami’ Tan Hok Liang.



Komentar
Banner
Banner