Kalsel

Warga Sakit Sempat Terlantar, Bukti Pemkab Tanbu Salah Hilangkan Program Kesehatan Gratis

apahabar.com, BATULICIN – Setelah program kesehatan gratis tidak dijalankan lagi oleh Pemkab Tanah Bumbu, ada banyak…

Featured-Image
Syafruddin H Maming saat berbincang dengan keluarga Genda. Foto-Istimewa

bakabar.com, BATULICIN – Setelah program kesehatan gratis tidak dijalankan lagi oleh Pemkab Tanah Bumbu, ada banyak warga yang ikut terdampak akibat perubahan kebijakan itu.

Salah satunya berada di RT 7 Kelurahan Batulicin. Warga bernama Genda diketahui sedang menderita TBC dan baru dirujuk ke RSUD dr. Andi Abdurrahman Noor pada 23 Oktober lalu.

Namun, sakitnya Genda itu ternyata tidak diketahui warga setempat, sehingga ada sejumlah oknum politisi yang memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan pencitraan.

“Saya tidak tahu kalau ada orang yang sakit di sini, karena mereka tidak melapor,” kata Ketua RT 7, Kelurahan Batulicin, Said Abdullah, Rabu (28/10).

Menurut dia sebenarnya Ganda bukan warga RT 7. Dia tercatat sebagai warga RT 4 Kelurahan Batulicin.

“Tapi dia punya keluarga di RT 7 sini. Keluarganya itu yang kemarin membawa dia ke rumah sakit. Hal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau beliau segera melaporkan kondisi kesehatannya,” kata Abdullah.

Lurah Batulicin, Hendro Satria R, menambahkan bahwa selama ini Genda telah kehilangan identitas dirinya.

“Beliau bukan warga RT 7 dan selama ini kehilangan identitas diri, baik KK, KTP, dan lainnya,” jelasnya.

Hendro juga menerangkan Genda sudah beberapa kali menerima bantuan. Pertama, bantuan dia terima dari dana Kelurahan Batulicin tahun 2020 senilai Rp 600 ribu. Bantuan itu berbentuk sembako.

“Beliau juga penerima bantuan Keluarga Penerima Manfaat dari pemda lewat Dinas Sosial,” sebutnya.

Kelurahan Batulicin juga telah mengusulkan bantuan Jaring pengaman sosial (JPS) pada September kepada Dinas Sosial.

“Tapi untuk bantuan ini memang belum dapat,” katanya.

Hendro pun menyesalkan beredarnya pemberitaan yang tendensius dan menyebut bahwa Genda tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah daerah.

“Itu yang kami sesalkan. Seolah-olah pemerintah tidak peduli,” sebutnya.

Sementara Syafruddin H Maming menilai peristiwa itu terjadi karena saat Tanah Bumbu dipimpin Sudian Noor, program kesehatan gratis dihilangkan.

“Mestinya Pemkab Tanah Bumbu melalui dinas terkait bisa cepat tanggap. Kalau dahulu di era Mardani H Maming tidak pernah terjadi seperti ini,” katanya.

Hal lain yang membuat warga Tanah Bumbu saat ini kesulitan berobat, karena administrasi yang rumit. Dia pun bertekad mengembalikan kebijakan yang dahulu pernah sukses di bawah kepemimpinan Mardani H Maming.

Komentar
Banner
Banner