pasar murah

Warga Pulang Pisau Antusias Sambut Gerakan Pangan Murah

GPM yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, disambut antusias warga setempat untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok murah.

Featured-Image
Salah satu komoditi yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Dinas Ketahanan Pangan setempat di Pulang Pisau, Selasa (27/6/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, disambut antusias warga setempat untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok lebih murah dari harga pasar.

"Gerakan Pangan Murah di daerah ini diharapkan bisa menekan kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan," kata Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pulang Pisau Rony Eka Candra di Pulang Pisau, Selasa (27/6).

Menurut dia, tidak bisa dipungkiri seperti menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Melalui Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini diharapkan bisa menstabilisasi harga kebutuhan pokok di kabupaten setempat. Ada perbedaan harga yang dijual di pasar murah ini jauh lebih murah dibandingkan harga yang ada di pasar tradisional maupun toko swalayan.

Baca Juga: Manfaatkan Tol Laut, Bulog Distribusikan Stok Pangan untuk Pasar Murah

"Namun jumlah komoditi yang dijual masih terbatas sehingga masih belum bisa mengakomodir masyarakat secara luas," katanya.

Dia mengatakan dalam Gerakan Pangan Murah ini pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog Kapuas. Beberapa komoditas bahan pokok yang dijual seperti gula pasir, minyak goreng, tepung, beras, dan telur.

Dari sejumlah komoditas bahan pokok yang seperti gula pasir disediakan sebanyak 500 kilogram dijual seharga Rp13.000 per kilogram. Minyak goreng sebanyak 2.450 liter dijual dengan harga Rp12.000/liter. 

Tepung disediakan sebanyak 120 kilogram dijual dengan harga Rp10.000/kg. Beras disediakan sebanyak 2.000 kg dijual seharga Rp45.000/lima kg, dan telur 200 trai atau 6.000 butir telur dijual seharga Rp50.000 per set.

Baca Juga: Kegiatan Pasar Murah, Bapanas Pastikan Harganya Masuk Kategori Wajar

"Sebelum menetapkan harga jual, kami melakukan berbagai survei langsung turun ke sejumlah pasar karena kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi menjelang datangnya hari besar keagamaan," ucapnya.

Dinas Ketahanan Pangan setempat, kata dia, berusaha terus menggelar kegiatan ini di hari-hari besar keagamaan lainnya seperti natal dan menjelang tahun baru.

"Banyak masyarakat yang datang ke pasar murah ini terlihat sangat antusias untuk membeli komoditas kebutuhan bahan pokok karena merasa terbantu dengan harga yang lebih murah," kata Rony.

Editor
Komentar
Banner
Banner