bakabar.com, JAKARTA - Warga terdampak kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung mulai menempati posko pengungsian sejak Jumat (13/10) malam. Posko pengungsian tersebut disediakan Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar.
Adapun jumlah warga yang mengungsi berjumlah 25 orang yang terdiri dari 11 orang dewasa dan 14 orang anak-anak. Mereka menampati ruang pelayanan Kantor Lurah Serangan.
"Mereka berasal dari enam kepala keluarga yang bermukim di dekat dengan TPA Suwung," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Renting seperti dilansir Antara, Sabtu (15/10).
Baca Juga: Gas Metana Jadi Penyebab Kebakaran TPA Suwung Bali
Made memprediksi jumlah pengungsi akibat kebakaran di TPA Suwung akan terus bertambah. Sebab pemadaman kebakaran yang dimulai sejak Kamis (12/10) belum juga tuntas.
Pemerintah melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) terus melakukan pendataan. Sementara itu, Dinas Kesehatan juga melakukan kolaborasi dengan PMI untuk melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: 17 Hektare Lahan di Tapin Ludes Gegera Karhutla
Adapun Taruna Siaga Bencana (Tagana) bertugas memberikan dukungan mengirimkan bantuan yang dibutuhkan seperti kebutuhan dasar berupa konsumsi dan kasur lipat. Termasuk di antaranya Dinas Sosial juga membuka dapur umum.
"Bersinergi dengan semua pihak terkait, BPBD Bali akan memastikan manajemen posko pengungsian berjalan dan berfungsi dengan baik, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar warga, termasuk MCK," katanya.