bakabar.com, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menilai penyebaran varian Virus Corona (Covid-19) baru yang dikenal dengan nama Mu tak sehebat varian Delta yang cepat menular dari satu orang ke orang lain.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa varian yang bernama ilmiah B.1.621 telah masuk dalam kategori Variant of Interest (VOI).
“Tapi penyebarannya tak sehebat varian Delta,” kata Dante dalam konferensi pers secara daring, Senin (6/9) malam.
Kemenkes RI sempat mencatat bahwa kecepatan penularan varian Delta 6-8 kali lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya. Sehingga mampu menciptakan penularan yang eksponensial.
Tak hanya itu, Dante menilai varian Mu memiliki resistensi terhadap kondisi vaksin virus corona berdasarkan kajian laboratorium. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut apa yang dimaksudkannya soal kajian Laboratorium tersebut.
“Tapi, dalam konteks laboratorium. Bukan dalam konteks epidemiologis,” ujarnya.
Dante mengatakan bahwa varian Mu sampai saat ini belum terdeteksi atau di temukan di Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil tes genome sequencing terhadap 7 ribuan spesimen Covid-19 yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Belum terdeteksi varian Mu. Semoga varian Mu ini abortif seperti varian Lamda,” kata Dante.
Berdasarkan data PANGO Lineages yang dirujuk oleh WHO di situs resminya mencatat varian Mu telah terdeteksi setidaknya di 32 negara. Dengan kasus terbanyak di kawasan Amerika, termasuk Kolombia.
WHO turut melaporkan bahwa varian Mu ini pertama kali terdeteksi di Kolombia. Di Kolombia mencatat 290 kasus Covid-19 varian Mu. Menurut WHO pula, mutasi varian itu mengindikasikan kebal terhadap vaksin.