Kalsel

Wakil Rakyat Kalsel Minta Penanganan Covid-19 Dievaluasi Total

Wakil Rakyat Kalsel Minta Penanganan Covid-19 Dievaluasi Total   apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalsel dari…

Featured-Image
Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Firman Yusi. Foto-Ist

Wakil Rakyat Kalsel Minta Penanganan Covid-19 Dievaluasi Total

bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Firman Yusi, meminta pemerintah segera mengevaluasi penanganan Covid-19.

Belajar dari pelaksanaan MTQ Nasional XXXIII tingkat Provinsi di Kabupaten Tanah Bumbu yang gagal dilaksanakan secara off air, pemerintah, kata dia, harus segera melakukan evaluasi secara menyeluruh.

“Yang jadi masalah, kasus ini justru mengungkap persoalan lain, di mana ada dua uji PCR terhadap peserta dalam rentang waktu yg tidak terlalu lama. Hanya selisih hitungan hari, namun hasilnya jauh berbeda,” beber Sekretaris Komisi IV yang juga membidangi kesehatan.

Dia menilai perbedaan data itu menyebabkan salah satu hasil tes diragukan akurasinya. Perbedaan data yang dimaksud ialah hasil PCR kafilah di Kabupaten Tabalong.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bapelkes Banjarbaru, ada 54 orang terkonfirmasi positif. Beberapa hari kemudian, Pemkab Tabalong melakukan uji PCR di rumah sakit swasta milik Pertamina. Hasilnya hanya ada empat orang yang positif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan, sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie, mencoba menengahi. Dia bilang tes PCR itu dilakukan dalam rentang waktu berbeda.

“Untuk lebih lanjut perlu dicari solusi atas perbedaan tersebut,” terangnya.

Firman menilai data hasil PCR yang diperoleh sangat penting, karena akan memengaruhi cara kerja menangani pandemi, termasuk pengerahan sumber daya, baik biaya maupun SDM dari pemerintah.

Ia juga menghubungkan dengan rencana pembelajaran tatap muka yang jika dipaksa diselenggarakan dalam kondisi data yang diragukan, berpotensi mengundang bahaya.

“Dari data dan informasi yang saya dapat, ada daerah kabupaten yang perkembangan kasusnya patut kita ragukan,” ujarnya tanpa menyebut daerah yang dimaksud.

Ia berharap Pemprov Kalsel segera melakukan evaluasi dan koordinasi, termasuk tentang metode tracing yang diterapkan, kapasitas dari alat uji yang tersedia yang digunakan untuk penanganan kasus selama ini.

Merespons hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel HM Muslim akan menurunkan tim untuk memonitoring hasil-hasil dari tes laboratorium dengan uji profisiensi.

“Kami akan melakukan uji pemantapan mutunya. Apakah sudah jalan dan sebagainya. Pemantapan mutu kita lakukan untuk semua lab di Kalsel,” terang Muslim kepada bakabar.com.



Komentar
Banner
Banner