bakabar.com, BANJARMASIN - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Wahyudi Rahman menggelar diskusi dengan petani melenial di Tapin. Sejumlah masalah petani diutarakan dalam forum yang diadakan.
Gabas sapaan akrab Wahyudi Rahman menyatakan, telah menerima aduan kaum milenial yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Muda Tapin.
“Ternyata banyak masalah yang diderita petani. Diantaranya soal biaya usaha tani yang kian tinggi, kurangnya ketersediaan Alsintan modern, kesulitan menjual produk usai panen dan lainnya,” ujarnya, Selasa (17/5).
Ia menilai sebenarnya ini masalah klasik yang tidak kunjung selesai. Padahal, sebagian besar penduduk Tapin menggantungkan hidupnya di bidang pertanian.
“Harusnya Pemerintah Daerah dan Provinsi lebih banyak merangkul untuk berkomunikasi dengan para petani sehingga program lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Ia juga meminta agar pemegang kebijakan jangan terlalu memaksakan program yang diadopsi daerah lain tanpa memperhatikan kearifan lokal.
“Akibatnya produk tidak laku dan petani tidak tahu harus menjual kemana. Kemudian produk pertanian lokal juga harus di dorong,” ucap politikus dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Ia berjanji membawa permasalahan ini dalam rapat koordinasi di DPRD Kalsel ke depannya. Kemudian ia juga akan meminta relasinya di daerah mendorong dan melanjutkan permasalahan ini di tingkat Kabupaten.
“Mengingat ini mandat dari rakyat dan untuk kepentingan masyarakat, kami akan secepatnya membawa ke DPRD Tapin,” tandasnya.