Kalsel

Wabup Tala Harapkan Pelaihari Jadi Contoh Penyaluran Elpiji Bersubsidi

apahabar.com, PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) berharap Pelaihari menjadi kecamatan percontohan tertib pendistribusian elpiji…

Featured-Image
Wakil Bupati Tala, Abdi Rahman, saat pertemuan lanjutan penanganan krisis elpiji 3 kilogram di tingkat kelurahan dan desa. Foto: Istimewa

bakabar.com, PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) berharap Pelaihari menjadi kecamatan percontohan tertib pendistribusian elpiji bersubsidi.

“Sebagai wilayah dengan pangkalan elpiji terbanyak dari 11 kecamatan lainnya, Pelaihari diharapkan jadi contoh tertib distribusi gas,” kata Wakil Bupati Tala, Abdi Rahman, di sela pertemuan lanjutan penanganan krisis elpiji 3 kilogram di tingkat kelurahan dan desa, belum lama tadi.

Menurut Abdi, ada 200 lebih pangkalan di Pelaihari, sebagai kecamatan dengan pangkalan elpiji terbanyak. Maka Pelaihari, menjadi contoh tertib distribusi elpiji bersubsidi yang tepat kepada masyarakat yang berhak.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Abdi, diperlukan komitmen para Lurah dan Kepala Desa untuk ikut memantau dan berbagi informasi apabila ada pangkalan yang menjual elpiji bersubsidi kepada warung atau pengecer.

Informasi tersebut akan ditindaklanjuti oleh aparat Satpol PP, dengan harapan pemilik warung bersedia bekerja sama dalam mengurai pangkalan yang menjual elpiji bersubsidi tidak sesuai peruntukannya.

“Kami pastikan kebijakan ini tidak tajam ke bawah. Bukan menindak warungnya, tapi menindak pangkalan yang menjual ke warung atau menjual ke pengusaha. Karena dua pihak ini lebih signifikan menyerap elpiji bersubsidi dengan jumlah banyak, sehingga warga biasa yang membutuhkan tidak kebagian,” katanya.

Abdi menambahkan, seluruh lapisan masyarakat harus memahami bahwa elpiji bersubsidi pendistribusiannya secara tertutup, tidak dijual bebas.

Elpiji bersubsidi didatangkan oleh agen penyalur ke pangkalan dan pendistribusian akhirnya dari pangkalan kepada masyarakat penerima subsidi.

Sedari awal, konsep pengecer atau warung yang menjual lagi elpiji 3 kilogram itu tidak ada dan tidak diperkenankan.

“Tujuan kami mewujudkan elpiji bersubsidi dengan harga sesuai HET. Barangnya ada, dan memang tersalur kepada warga yang berhak menerima,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner