Pemkab Banjar

Wabup Banjar Luncurkan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting se-Kabupaten Banjar dilaunching Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi.

Featured-Image
Wabup Banjar Habib Idrus Al Habsyi saat memantau pengukuran dan penimbangan balita di sela launching Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting se-Kabupaten Banjar. foto-MC Banjar

bakabar.com, MARTAPURA - Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting diluncurkan Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi, Senin (10/6).

Peluncuran berlangsung di 20 kecamatan dan 13 kelurahan secara daring melalui Zoom Meeting yang terpusat di Posyandu Desa Pasar Kamis, Kecamatan Kertak Hanyar, Senin (10/6).

Habib Idrus yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Banjar, mengucap syukur kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

“Melalui gerakan ini diharapkan 100 persen sasaran seperti calon pengantin, ibu hamil juga balita mendapatkan pendampingan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa deteksi dini dan edukasi serta intervensi dalam rangka mencegah kasus stunting baru," paparnya.

Tak lupa Habib Idrus mengajak semua lintas sektor baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa untuk dapat mengawal seluruh sasaran melakukan intervensi sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat dan peningkatan cakupan layanan kepada masyarakat.

Diketahui kasus stunting tertinggi di Banjar ditemukan di Kecamatan Paramasan. Salah satunya disebabkan keterbatasan tingkat kesadaran masyarakat terhadap implementasi pola asuh dan asupan kepada anak.

Sementara Plt Kanwil BKKBN Kalsel, Nyigit Wudi Amini, juga menyebut kasus stunting di Banjar mengalami kenaikan. Namun demikian, hal yang terpenting adalah upaya Pemkab Banjar untuk menurunkan kasus tersebut.

“Penyebab stunting itu banyak seperti tidak tahu cara pengasuhan dan pemberian gizi balita. Juga terkait masalah asupan dan terkadang persoalan kemiskinan, kesediaan bahan pangan, termasuk sanitasi,” tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner