Tak Berkategori

Viral, Madrasah Jadi Tempat Judi dan Miras di Banjarmasin, Murid pun Diajak!

apahabar.com, BANJARMASIN – Sehari terakhir, dunia maya dihebohkan dengan kiriman video pendek akun Instagram @wargabanua. Video…

Featured-Image
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat di Kelurahan Kampung Gadang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto-apahabar.com/Muhammad Robbi

bakabar.com, BANJARMASIN – Sehari terakhir, dunia maya dihebohkan dengan kiriman video pendek akun Instagram @wargabanua.

Video tersebut menampilkan kondisi sekolah di tengah Kota Banjarmasin yang dinilai sebagian warganet jauh dari kata layak.

Baca Juga:Simpan Sabu, Warga Ampera Dibekuk

Sampai menit ini, sudah sekitar 56.005 tayangan dengan 150 komentar. Dari ratusan komentar, yang paling menarik datang dari pemilik akun @jalz_moratti. Ia berkomentar:

“Tempat unda bekelayangan bahari. Sekolah di tengah kuburan mengelilingi. Dulunya baik. Tapi kalau malam dipakai orang bermain judi. Zaman 2008. Wayah ini kada terawat lagi,” cuitnya di kolom komentar.

Terpisah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Musyawarah Mufakat, Sirrajudin membenarkan informasi tersebut. Bahkan, menurutnya, terdapat kejadian yang lebih parah.

Terdapat sebagian oknum masyarakat setempat, yang nekat minum-minuman keras di teras sekolah saat belajar-mengajar berlangsung. Ironisnya, oknum itu mengajak anak muridnya.

Baca Juga:Bobol ATM Teman, Terdakwa Foya-foya Beli HP Seharga Puluhan Juta Rupiah

Tak cukup di situ, barang-barang yang dimiliki sekolah sering hilang entah ke mana. Marak para Pemulung yang membakar kabel dan besi di depan kelas, juga kerap mengganggu proses belajar-mengajar.

“Kemudian arangnya itu dipukul-pukul ke teras sekolah,” tutupnya.

Saat media ini menyambangi MIS yang berada di Kelurahan Kampung Gadang, Banjarmasin Tengah itu, tampak jelas sejumlah lubang menganga.

Tak sedikit, siswa terperosok. Lebih-lebih, ketika air meninggi. Bahkan, sampai menutup permukaan lantai.

Bangunan sekolah itu terhimpit di antara rumah dan kuburan muslim. Meski demikian, kata Sirrajudin, pihak sekolah enggan menyerah. Mereka bertekad terus eksis. Walau, pendanaan kian seret.

Baca Juga:Digoyang Isu Penonaktifan, Akbid Martapura Tetap Rekrut Mahasiswa Baru

Bangunan tua sejak 1987 silam itu tampak reot. Dinding berbahan kalsiboard itu penuh dengan coretan. Begitu pula juga plafonnya. Sebagian material menggantung, pertanda akan lepas. Bahkan, sudah ada yang menganga.

Hidup segan mati tak mau. Peribahasa yang pas untuk menjelaskan kondisi MIS itu.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner