Kalsel

Viral Korban Banjir Kalsel Lahiran di Jukung, Nama Anaknya Unik

apahabar.com, MARTAPURA – Melahirkan dalam kepungan banjir, seorang ibu di Desa Lok Baintan, Sungai Tabuk, Kabupaten…

Featured-Image
Seorang ibu di Lok Baintan, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar melakukan persalinan darurat akibat banjir, Rabu (20/1). Foto: Istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Melahirkan dalam kepungan banjir, seorang ibu di Desa Lok Baintan, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Rabu (20/1), viral di jagat dunia maya.

Menariknya, persalinan darurat dilakukan di atas sebuah jukung atau perahu tradisional khas Banjar.

Di tengah keterbatasan akibat terjangan air bah, ibu tersebut mampu melahirkan anaknya secara normal.

Banyak warganet yang kagum dengan ketahanan fisik sang ibu, seperti yang tertuang dalam video berdurasi 2 menit itu.

Berdasar penelusuran bakabar.com, ibu yang viral itu bernama Ernawati. Ia warga Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk.

“Ibu yang mau melahirkan itu datang ke rumah saya tadi pagi. Kemudian dia ditolong oleh istri saya proses melahirkannya,” cerita Kepala Puskesmas Sungai Tabuk 2, H. Yusdie Shopiani kepada bakabar.com.

Istri Yusdie kebetulan juga seorang bidan di Puskesmas Sungai Tabuk 2. Kurang dua jam, atau sekitar pukul 08.30, Ernawati berhasil melahirkan. Tak ada kendala berarti selama proses persalinan selain genangan air selutut orang dewasa.

“Alhamdulillah kondisi ibu dan anak dalam keadaan sehat pasca-melahirkan,” ucapnya.

Bayi Ernawati lahir dengan berat 30,300 gram. Panjangnya 50 sentimeter.

“Karena pada saat itu kondisi rumah saya terendam banjir, jadi memang ibu tersebut terpaksa melahirkan di dalam jukung (sampan, red),” ungkapnya.

Lantas, siapa nama anak Ernawati? Rupanya cukup unik. Yusdie bilang penamaan si anak menyesuaikan dengan situasi darurat banjir.

"Itu tadi saya yang memberi bayi tersebut namanya Siti Noor Banjiriah, yang artinya cahaya waktu banjir, mudah-mudahan dengan lahirnya Siti Noor Banjiriah, banjir segera surut," pungkasnya

Tembus 400 Ribu Jiwa

img

Seorang ibu mengevakuasi diri di tengah terjangan banjir Kalsel. Foto: Antara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Selatan mengupdate data korban banjir di Kalsel, Rabu (20/1).

Berdasarkan data terbaru, tercatat ada penambahan korban jiwa akibat banjir Kalsel.

Total sampai hari ini, 21 orang yang ditemukan meninggal dunia.

Rinciannya, 3 warga Banjar, 7 warga Tanah Laut, 1 warga Banjarbaru, 9 warga Hulu Sungai Tengah dan 1 warga Tapin.

Di samping itu, BPBD Kalsel juga melaporkan 6 warga Hulu Sungai Tengah (HST) masih hilang.

“Untuk yang hilang ini, kita berdoa mudah-mudahan hanya dalam kondisi terisolasi saja,” ucap Plt Kepala BPBD Kalsel, Mujiyat ditemui bakabar.com, Rabu sore.

“Kalau yang meninggal di HST karena banjir, di Pelaihari karena banjir dan longsor. Jadi ada dua kemungkinan,” sebut dia.

Sejauh ini, kendala di lapangan ditemui pada proses evakuasi, serta distribusi logistik dan penanganan evakuasi.

Selain itu, cakupan luasan banjir juga menghambat proses penyelamatan korban.

“Kalau cuma 1 kabupaten, cepat teratasi karena titiknya jelas. Siapa pun digerakkan dengan sekuat tenaga, pasti ada keterbatasan,” imbuhnya.

Namun, Mujiyat mengapresiasi penanganan serius yang dilakukan di masing-masing kabupaten/kota terdampak.

Bahkan, dalam bencana ini bantuan juga terus mengalir dari penjuru daerah lainnya. Termasuk di luar Kalsel.

“Kita kedatangan tim relawan dari Surabaya, Samarinda, Kalteng hingga Jakarta. Artinya keseriusan pemerintah dalam menangani banjir ini benar-benar luar biasa,” tutur Mujiyat.

Sampai hari ini, BPBD Kalsel mencatat 404.690 jiwa dan 127.374 Kepala Keluarga (KK) dari 11 kabupaten/kota jadi korban bencana banjir.

Sebanyak 56.857 warga terpaksa mengungsi dari kediamannya. Sebab, tercatat 59.662 rumah mengalami kerusakan.

Selain itu, banjir juga menimbulkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur. Di antaranya jalan dengan total 18.295 meter, 21 jembatan, 110 rumah ibadah dan 76 sekolah.

Terparah dalam Sejarah, Jokowi Blakblakan Biang Kerok Banjir Kalsel



Komentar
Banner
Banner