bakabar.com, JAKARTA - Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan cuan. Salah satunya, membuka jasa sewa pacar, seperti yang tengah viral di media sosial belakangan ini.
Sesuai namanya, sewa pacar memberikan jasa berupa kencan bersama, termasuk berfoto, pegangan tangan, sampai merangkul pundak. Ada pula jasa yang ditawarkan secara online, seperti menemani chat seharian atau berbincang di telepon berjam-jam.
Malahan, ada pula penyedia jasa yang memberikan fasilitas katalog melalui website. Mereka memiliki situs sendiri yang berisi rincian informasi seputar jasa sewa pacar, termasuk harga per jam, foto profil, lokasi, serta jenis layanan yang diberikan.
Berbeda layanan, tentu berbeda pula tarif yang dipasang. Harga tersebut boleh dibilang sangat beragam, tergantung durasi, servis, dan lokasi. Namun, umumnya, jasa sewa pacar mematok harga mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp1,5 jutaan per jam.
Baca Juga: Tiga Terdakwa OOJ Akan Jalani Sidang di PN Jaksel Hari ini, Siapa Saja?
Meski terdengar nyeleneh, kabarnya sudah banyak konsumen yang memakai jasa sewa pacar – bahkan sampai memberikan testimoni. Hal ini mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya, mengapa fenomena sewa pacar marak digandrungi kawula muda?
Tuntutan Sosial yang Tinggi
Seorang Psikolog Klinis, Veronica Adesla, mengatakan ada banyak faktor yang membuat jasa sewa pacar laris manis. Salah satunya, sang penyewa jasa memiliki tuntutan sosial yang tinggi.
Menurut dia, seseorang seringkali merasa minder, tak percaya diri, hingga merasa terkucilkan lantaran tak punya pacar. Tekanan sosial inilah yang menjadi permasalahan, lantas mendesak keinginan untuk menyewa orang lain yang bisa dianggap sebagai pasangan.
“Akhirnya dia sewa pacar untuk datang ke event, atau dikenalin ke teman untuk mendapatkan prestise atau nilai yang lebih tinggi," ungkap sang Co-Founder Ohana Space itu, dikutip dari detik.com, Kamis (3/11).
Baca Juga: Komnas HAM Pinta Presiden Bekukan PSSI!
Meski sekilas tampak tak berbahaya, ternyata jasa sewa pacar dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang, utamanya terhadap konsep penilaian diri. Veronica juga menilai, jasa semacam ini bisa membuat seseorang berperilaku konsumtif.
Di samping bahaya yang mengintai kondisi psikologis, Veronica menegaskan bahwa jasa sewa pacar juga berpotensi mengancam keselamatan. Pasalnya, jasa tersebut adalah bisnis ilegal – tak ada hukum yang melindungi mereka yang menawarkan jasa menjadi ‘pasangan’.
Demikianlah sekilas ulasan mengenai jasa sewa pacar yang tengah viral di media sosial. Bagi Anda yang masih jomlo, tertarik untuk menyewa jasa ini?