bakabar.com, BANJARMASIN – Viral, sejumlah foto Tuan Guru Muhammad Sani pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Banjarbaru tidak hangus dijilat api saat kebakaran terjadi Kamis (15/7) pagi tadi.
Foto wajah Tuan Guru Muhammad Sani masih nampak jelas meski dibagian sampingnya gosong terbakar.
Setidaknya ada dua foto yang ditunjukkan dalam video yang beredar di media sosial.
GOR-Ruang Makan Terpaksa Disulap Jadi Kelas dan Asrama Santri Ponpes Al Falah Banjarbaru
Video itu lantas viral di jejaringan media sosial seperti instagram dan grup WhatsApp, Kamis siang.
Dikutip bakabar.com dari akun Instagram @berkatgurukita, nampak dalam video tersebut terlihat ada dua foto wajah Tuan Guru Muhammad Sani yang tidak terbakar.
Padahal, foto Tuan Guru Muhammad Sani tersebut terbuat dari kertas yang mudah terbakar. Akan tetapi, yang terbakar hanya bagian sisi foto berbentuk segi empat itu.
Selengkapnya di Halaman Selanjutnya
“Foto Allah Yarham Tuan Guru Muhammad Sani (Pendiri Pondok Pesantren Al Falah) tidak terkena kobaran api,” tulis akun @amang.ichsan melalui Story Instagram.
Netizen banyak tak menyangka hingga kagum bahwa foto pendiri Ponpes Al Falah Banjarbaru tersebut tidak terbakar.
Padahal saat itu kata Nitizen kobaran api yang menghanguskan belasan ruang Ponpes Al Falah Banjarbaru sangat dahsyat.
“Masya’Allah” tulis netizen
“Allahu Akbar” tambahlainya
Seperti diketahui Ponpes Al Falah di Jalan A Yani KM 23, Landasan Ulin, Banjarbaru terbakar, pukul 05.20 WITA. Tepatnya di Ponpes Al Falah Putera.
Adapun bangunan yang terbakar terdiri dari ruang kelas belajar di lantai 2, asrama dan toko buku di lantai 1. Totalnya semuanya 12 ruangan.
Dari peristiwa itu, aparat Polsek Banjarbaru Barat turun ke lokasi telah menggelar olah TKP mengungkap penyebab kebakaran.
Dari keterangan dari sejumlah saksi yang berada di TKP, polisi menyimpulkan penyebab kebakaran Al Falah Putera dikarenakan korsleting listrik.
Sementara itu kerugian kebakaran tersebut mencapai miliran rupiah. Pasalnya bangunan beseta isinya ludes terbakar.
“Gedung dan lain-lain itu kerugian total mencapai Rp 1,7 miliar,” ujar Ketua Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Alfalah Banjarbaru, Nur Syahid Ramli kepada bakabar.com, Kamis (15/07).