Proyek Pengadaan Pegasus

[VIDEO] Koalisi Sipil Tuntut Polri Buka Informasi Pengadaan Pegasus

Kebebasan sipil dan hak atas privasi warga kian terancam. Konsorsium Indonesia Leaks menemukan alat sadap dengan metode 'zero click' atau Pegasus.

bakabar.com, JAKARTA - Kebebasan sipil dan hak atas privasi warga negara kian terancam. Konsorsium Indonesia Leaks Juni (11/6) lalu, menemukan alat sadap dengan metode “zero click” atau yang dikenal dengan sebutan Pegasus (Kuda Terbang).

Laporan tersebut menyebutkan bahwa alat surveillance telah masuk ke Indonesia dan diduga tidak hanya untuk penanganan kejahatan luar biasa seperti korupsi, Narkoba, dan terorisme, melainkan juga kepentingan lain terkait politik di tahun 2019.

Tanpa kejelasan transparansi dan akuntabilitasnya, hal ini tentu tidak hanya melanggar hukum (unlawful) tetapi juga berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan merusak demokrasi.

Baca Juga: KPK Panggil Eks Jubir, Mantan Punggawa dan Bekas ICW Terkait Kasus Kementan

Diketahui lembaga yang membeli perangkat tersebut adalah Polri sejak tahun 2017. Sebagaimana diketahui, pegasus merupakan alat penyadapan milik perusahaan NSO Group asal Israel.

Persoalan adanya Pegasus di Indonesia bukan hal yang dapat disepelekan. Mengingat cara kerja alat tersebut yang lebih canggih, berpotensi disalahgunakan untuk kepentingan di luar isu penegakan hukum.

Video Journalist: Bambang Susapto
Video Editor: Iskandar Zulkarnaen
Produser: Jekson Simanjuntak

Editor
Komentar
Banner
Banner