bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah ancaman penularan Covid-19 varian Delta, Pemkot Banjarmasin berencana membuka kembali tempat wisata.
Untuk diketahui, varian baru Covid-19 asal India itu telah menginvasi Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Kedua provinsi ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. Varian Delta disebut lebih berbahaya ketimbang Alpha, varian asal Inggris.
Meski begitu, Pemkot Banjarmasin tetap merencanakan membuka kembali objek wisata. Seperti kawasan Siring Piere Tendean, Menara Pandang, Taman Satwa, Museum Wasaka, Patung Bekantan hingga Pasar Terapung.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyebut bahwa setidaknya ada sederet hal yang bisa meningkatkan imun. Mulai melalui gizi makanan yang dikonsumsi. Hingga suasana hati yang senang.
Dan salah satu upaya mewujudkan hal itu, yakni menggeliatkan kembali sektor pariwisata, hingga menunjang perekonomian masyarakat.
“Sekarang, beraktivitas di luar ruangan penting dilakukan,” ujar Ibnu, Senin (28/6).
Ibnu bilang bahwa rencana tersebut juga respons pihaknya atas instruksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno saat rapat virtual, belum lama tadi.
Yang pada saat itu diketahui hasilnya, menghidupkan kembali sektor pariwisata sebagai salah satu prioritasnya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Sehingga kita memang ada rencana membuka kembali Menara Pandang serta 10 destinasi wisata yang sebelumnya kita resmikan,” imbuhnya.
Lantas, kapan hal itu bisa dimulai? Terlebih bila melihat kondisi akhir-akhir ini, khususnya di tiap akhir pekan, tempat wisata mulai tampak dipadati pengunjung. Ibnu lantas menjawabnya sesuai pesan dan arahan Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA.
“Gas rem saja. Kalau Covid-19 melandai, boleh digas saja sektor ekonominya. Sebaliknya, bila angka mulai naik, tarik kembali rem darurat,” ungkapnya.
Ibnu bilang jangan sampai ada lagi anggapan bahwa masyarakat mungkin tidak mati lantaran Covid-19.
Namun, masyarakat justru mati lantaran tidak bisa makan alias geliat ekonomi yang tak lagi berjalan lantaran pandemi.
"Jangan sampai ada lagi warga yang beranggapan mati karena Covid-19," katanya.
Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Banjarmasin belum juga mengalami tren penurunan.
Dinkes Banjarmasin mencatat 9.262 kasus terkonfirmasi Covid-19, 83 kasus aktif, sembuh 8968 pasien, dan 211 meninggal dunia hingga Minggu (27/6).
Dibanding dua hari sebelumnya, angkanya terus naik. Pada Jumat (25/6) tercatat 8937 total kasus, 82 kasus aktif, 8.937 sembuh, dan 210 meninggal dunia.
Covid-19 varian Delta disebut memiliki daya transmisi virus 30 sampai 100 persen lebih tinggi. Dan, dua kali lebih besar risikonya untuk dirawat di rumah sakit dibanding varian Alpha dari Inggris (B.1.1.7).
Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin mengatakan kunci menghentikan proses reflikasi Covid-19 di wilayah yang sedang meledak adalah menghentikan sementara mobilitas penduduk, testing dan tracing secepat dan sebanyak-banyaknya.