Hot Borneo

Usung Misi Berbeda, Mahasiswa vs Ormas Beradu Megaphone di Depan Kantor Gubernur Kalteng

Dua kelompok pengunjuk rasa dari mahasiswa dan ormas, berkumpul dalam satu titik di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis (10/11) sore.

Featured-Image
Dua kelompok aksi unjuk rasa dari mahasiswa dan ormas bertemu di depan Kantor Gubernur Kalteng.

bakabar.com, PALANGKA RAYA - Dua kelompok pengunjuk rasa dari mahasiswa dan ormas, berkumpul dalam satu titik di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis (10/11) sore. Datang dengan misi berbeda, suasana pun berubah menjadi seperti adu megaphone.

Kelompok Mahasiswa yang menamakan dirinya Gerakan Rakyat Merdeka (Geram), menyebut kinerja Gubernur H Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo kurang memuaskan.

Mereka pun mengusung 9 tuntutan, mulai dari tuntutan agar Sugianto dan Edy menyelesaikan visi misi maupun janji politik kepada masyarakat Kalteng, masalah kesejahteraan dan infrastruktur.

Kemudian masalah penganan banjir, tenaga kontrak, dan pertambangan rakyat yang menjadi bagian mata pencaharian masyarakat Kalteng.

Mahasiswa juga meminta Pemprov Kalteng mengatasi permasalahan stunting agar terlahir Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, serta menuntut solusi agar manfaat Food Estate dapat dirasakan masyarakat.

“Kami juga meminta pemerintah agar mendesak DPRD Kalteng menyuarakan terkait RKUHP, RUU Sisdiknas dan RUU Masyarakat Hukum Adat,” seru Ahmad Fauzi, koordinator aksi mahasiswa.

Namun 9 tuntutan itu tak bisa langsung disampaikan, karena mahasiswa tak ditemui Gubernur Kalteng. Lantas mereka menyegel kantor dengan memasang spanduk bertuliskan 'Gedung Ini Disegel Oleh Masyarakat'.

Sementara di lokasi yang sama dan hanya dibatasi pagar hidup polisi, ormas lain juga menggelar orasi. Bedanya ormas bernama Gerak ini cenderung membela Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

Bahkan spanduk penyegelan Kantor Gubernur yang sempat dipasang mahasiswa, dilepas ormas tersebut. Akibatnya adu megaphone atau pengeras suara pun tak bisa dihindarkan.

Beruntung tidak sempat terjadi kontak fisik. Tak berselang lama, polisi langsung meminta agar kedua kelompok tersebut umembubarkan diri.

"Kami kebalikan dari mahasiswa ini yang menyatakan Gubernur Kalteng telah gagal. Justru kami kami menilai kepemimpinan H Sugianto Sabran dan Wakil Edy Pratowo sudah bagus," tegas Agus Prabowo, koordinator aksi ormas.

Gerak juga menyayangkan sikap mahasiswa dalam aksi yang digelar sebelumnya seperti membakar foto Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Padahal dalam foto tersebut terdapat lambang negara.

"Terkait aksi itu, kami sudah melapor ke Polda Kalteng. Kami juga sudah menyarankan agar melakukan dialog terbuka dengan Gubernur. Namun mereka tetap ingin turun ke jalan, sehingga kami juga menggelar aksi tandingan" tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner