Kalsel

Usai Pembacokan di Tanbu, Jurkani Kini Sering Bergeming

apahabar.com, BANJARMASIN – Makin hari, kondisi Jurkani kian menguatirkan. Pascapenyerangan brutal di Angsana, Tanah Bumbu ia…

Featured-Image
Beredar sebuah video Jurkani tampak kesulitan untuk diajak berinteraksi oleh kerabatnya. Sampai sore ini ia masih menjalani perawatan intensif di ruang HSU sebuah rumah sakit di Banjarmasin. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Makin hari, kondisi Jurkani kian menguatirkan. Pascapenyerangan brutal di Angsana, Tanah Bumbu ia kini kesulitan berinteraksi.

“Bangun saja jangan guring saja. (Bangun saja jangan tidur) Ingat saja kalau? Ingat saja kan?” seorang kerabatnya tampak mengajak Jurkani berbicara.

Namun Jurkani yang saat ini mengenakan alat bantu pernapasan tak bergeming dengan pertanyaan itu. Tatapannya kosong.

Pian haus kah? (Anda haus?) Om, bepander pang!? (Om ngomong dong!?) Jangan guring (tidur) om,” ujar kerabatnya mencoba berinteraksi dengan Jurkani.

Dihubungi media ini, salah seorang kerabat Jurkani memastikan video tersebut diambil di sebuah rumah sakit di Banjarmasin pada Senin (25/10) pagi.

Lantaran tatapannya sering kosong, mantan perwira polisi ini dibawa ke ruang unit perawatan tinggi atau High Care Unit (HCU).

Jurkani yang juga mengalami patah tulang tangan dan kaki usai penyerangan tersebut batal menjalani operasi lantaran gula darahnya tinggi.

“Jantung kayaknya juga ada masalah,” ujar kerabatnya.

Kerabatnya itu bilang Jurkani tak merespons saat diajak berkomunikasi sejak Minggu kemarin.

“Iya enggak menyahut dari kemarin,” ujarnya.

Saat ini Jurkani masih berada di ruang perawatan khusus.

“Baru pasang selang buat nutrisi, makan dan obat,” pungkasnya.

Tuai Sorotan

Pembacok Jurkani di Tanbu Juga Rampas Barang Pribadi, Pelaku Disebut Berhalusinasi

Jurkani menjadi korban penyerangan brutal di Desa Bunati, Angsana, Tanbu pada Jumat (22/10) sekitar pukul 17.45.

Penyerangan terjadi saat pria 60 tahun ini baru saja keluar dari lokasi tambang milik sebuah perusahaan pemegang IUP batu bara di Angsana.

Pembacokan Jurkani turut mengundang perhatian Denny Indrayana. Mantan calon gubernur Kalsel ini memandang penyerangan terhadap mantan juru bicaranya itu sebagai perbuatan biadab.

“Perbuatan demikian bukan hanya tindak pidana yang mencederai profesi advokat yang harus dilindungi,” ujar Denny lewat siaran persnya, Minggu 24 Oktober.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
12


Komentar
Banner
Banner