bakabar.com, BANJARMASIN - Rentetan bencana terus menerpa Indonesia diawal tahun 2021.
Belum kering luka akibat sederet bencana seperti jatuhnya pesawat SJ-182 rute Jakarta-Pontianak, gempa Mamuju Sulawesi Barat, tanah longsor Sumedang, hingga banjir bandang Kalimantan Selatan.
Kini giliran tanah longsor dan banjir di Manado, Sulawesi Utara. Bahkan hastag Pray for Manado menjadi trending topik di dunia maya Twitter, Senin (18/1) pagi.
Sedikitnya terdapat 187 ribu cuitan terkait tanah longsor dan banjir di Manado.
"Doa untuk negeriku. Ya Allah ampunkan kami yang telah lalai, bimbimg kami di jalanmu. Lindungi saudara-saudaraku di pelosok negeri yang sedang menghadapi bencana saat ini. Amin," cuit akun Twitter @AriestaRiico_.
Siapa pun yang baca ini, Ayok kita Luangkan sedikit waktu untuk sama2 mendoakan negeri kita INDONESIA
Sudah terjadi bencana di beberapa wilayah Indonesia, semoga bencana ini hanya sampai disini dan mari kita sama2 menguatkan & mendoakan diri dan sesama bangsa.#PrayforManadopic.twitter.com/bVUzDyEv6V
— Ismail A.Zainuri (@IsmailAZainuri) January 17, 2021
"Siapa pun yang baca ini, ayo kita luangkan sedikit waktu untuk sama-sama mendoakan negeri kita Indonesia. Sudah terjadi bencana di beberapa wilayah Indonesia, semoga bencana ini hanya sampai di sini dan mari kita sama-sama menguatkan dan mendoakan diri sesama bangsa," timpal @IsmailAZainuri.
6 Orang Tewas
Sebelumnya, korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Manado, Sulawesi Utara, bertambah satu orang, Minggu (17/1), atau kini totalnya menjadi enam orang.
Satu korban tewas yang ditemukan bernama San Hasan (30).
San menjadi korban tanah longsor yang menimpah kosnya di Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang.
"Tadi pagi, satu korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan di Kelurahan Malalayang I Barat, Kecamatan Malalayang. Jadi, sudah ada enam korban tewas akibat tertimpa tanah longsor," kata Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga dilansir Kompas.com.
Dia menuturkan, BPBD saat ini masih terus menyalurkan bantuan makanan siap saji bagi warga yang terdampak banjir dan longsor. Ada 2.000 bungkus makanan siap saji yang sedang didistribusikan. Petugas juga sedang mendirikan posko bencana.
"Posko sudah dikoordinasikan dengan dinas sosial, kita juga akan membuat dapur umum. Sejauh ini sudah ada tiga posko yang dibuat oleh Kepolisian," katanya.
Banjir dan longsor hampir merata terjadi di semua kelurahan di Manado. Di antaranya Kecamatan Tikala, Kecamatan Paal Dua, Kecamatan Malalayang, Kecamatan Sario, Kecamatan Bunaken, Kecamatan Tuminting, Kecamatan Mapanget, Kecamatan Singkil, dan Kecamatan Wenang.
Untuk total warga yang terdampak banjir, longsor, dan yang mengungsi masih dalam pendataan.
Sebelumnya, tim SAR menemukan lima korban tanah longsor yang terjadi di Manado.
Kelima korban tersebut yaitu Meyni Pondaag (62), Fany Poluan (50), Arni Lorens (43), Chelsea (7), serta seorang polisi Aiptu Kifni Kawulur (49).
Aiptu Kifni saat kejadian diketahui sedang memperbaiki dapur yang dimasuki air. Namun, tebing di belakang rumahnya longsor dan menimpa korban.
Dari data BNPB pada Minggu pagi, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Manado, Sulawesi Utara menyebabkan 500 jiwa mengungsi.