bakabar.com, BATULICIN – Sukses dengan program 1.000 doktor, kini Syafruddin H Maming lewat Yayasan H Maming bertekad mencetak ribuan sarjana baru.
Untuk diketahui, program beasiswa seribu doktor dicanangkan lembaga sosial yang berbasis di Batulicin, Tanah Bumbu itu lewat program seribu doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari.
“Beliau memberikan sebanyak 50 orang khusus untuk mahasiswa pasca-sarjana UIN Antasari Banjarmasin,” terang Direktur Pasca-Sarjana UIN Antasari Banjarmasin, Syaifuddin Sabda.
Program ini sudah dimulai sejak 2018. Khusus diberikan oleh Yayasan H Maming kepada para mahasiswa berprestasi yang tidak mampu secara ekonomi.
Beasiswa diberikan hingga lima tahun ke depan. Praktis, mereka yang terpilih tak perlu lagi pusing memikirkan biaya pendidikan atau SPP.
“Kita sebenarnya mendapat contoh orang yang memiliki keberuntungan kekayaan untuk kepentingan kemajuan masyarakat,” jelas pakar pendidikan Islam ini.
Beasiswa untuk mengejar S3, gelar akademik tertinggi di perguruan tinggi, sengaja diberikan untuk meningkatkan level pendidikan putra-putri Kalsel.
Tak hanya di level strata 1 dan S2. Terlebih bagi mereka yang berprofesi sebagai tenaga pengajar atau dosen agar mampu kembali ke kampung halamannya membenahi kualitas pendidikan.
Syafruddin H Maming (SHM) mantan anggota DPR RI. Sejak menjabat sebagai anggota DPRD Kalsel –putra H Maming tokoh ternama di Tanah Bumbu — ini memang terkenal getol memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan daerah.
Di UIN Antasari, beasiswa doktor nyatanya sudah dirasakan oleh sejumlah warga Kalsel khususnya Tanah Bumbu. Contohnya Ika Rusdiati dan Sada Erliani
“Secara finansial saya belum mampu membayar SPP per semesternya. Namun berkat adanya program ini saya sangat terbantu sekali,” ujarnya.
Sada Erliani, penerima beasiswa asal Tanah Bumbu lainnya turut berterima kasih atas beasiswa yang diberikan Yayasan H Maming. Menurutnya, sampai hari ini warga Tanah Bumbu yang bergelar doktor masih bisa dihitung jari.
“Saya kan berasal dari Tanah Bumbu. Saya bercita-cita untuk kembali ke daerah saya untuk menjadikan generasi Tanah Bumbu generasi rabbani, dan saya ingin mendirikan pondok pesantren tahfiz,” ujarnya.
Setelah beasiswa 1000 doktor, target SHM kini pelajar di Tanah Bumbu. Lewat, program 1000 sarjana, Syafruddin H Maming bertekad memotivasi anak muda dari kampung halamannya yang baru lulus untuk menjadi generasi berprestasi.
Di level strata 1, saat ini sudah ada sekitar 150 pelajar yang menerima beasiswa Yayasan H Maming. Memang masih terbatas karena hanya mengandalkan dana yayasan.
Namun Syafruddin H Maming yang kini maju di Pemilihan Bupati Tanah Bumbu 2020 yakin bisa memperluas cakupan program pendidikan gratisnya jika diamanahi kepercayaan menjadi bupati selanjutnya.
Baginya dengan pendidikan yang baik, maka ada jaminan generasi muda dan keluarganya akan lebih sejahtera.
“Karena peluang mendapatkan kerja dengan posisi yang baik lebih terbuka, program pendidikan, program ini sudah berjalan bukan sekadar janji,” jelas pria yang akrab disapa Cuncung ini.
SHM juga termasuk getol memperjuangkan pendidikan gratis kepada anak-anak Tanah Bumbu yang memiliki ketertarikan dan potensi di bidang agama untuk bersekolah hingga ke Hadramaut.
Pendidikan gratis di Yaman merupakan cikal bakal mimpi kakak Mardani H Maming itu untuk mencetak banyak ulama asal Bumi Bersujud, sebutan Tanah Bumbu.
Program pendidikan gratis SHM sendiri bercermin dari pengalaman adiknya Mardani H Maming (MHM) saat menjabat bupati Tanah Bumbu 2010-1018.
Saat MHM menjabat bupati, pendidikan 12 tahun di Tanah Bumbu sukses dijalankan secara gratis. SD dan SMP dibiayai pusat. Sementara pemerintah kabupaten menanggung biaya SMA.
“Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk membantu akses masyarakat ke pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ujar mantan kepala desa Pulau Burung ini.
Tak cuma pendidikan gratis, dengan kekuatan APBD Tanah Bumbu Rp1,7 triliun SHM juga yakin layanan kesehatan gratis yang hilang usai adiknya tak lagi menjadi bupati akan dapat dijalankan kembali.