Hot Borneo

Update Keracunan Massal di Alalak Batola, Polisi Tunggu Hasil Laboratorium

apahabar.com, MARABAHAN – Pascakejadian keracunan massal di Kecamatan Alalak, Polres Barito Kuala sudah memeriksa pelaksana hajatan…

Featured-Image
Para korban diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi hidangan soto. Foto: apahabar.com/Riyad Dafhi

bakabar.com, MARABAHAN – Pascakejadian keracunan massal di Kecamatan Alalak, Polres Barito Kuala sudah memeriksa pelaksana hajatan dan korban.

Dalam pemeriksaan yang dilangsungkan secara maraton, Minggu (27/2), polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kejadian tersebut.

“Kami sudah memeriksa korban maupun H Anang yang menjadi pelaksana hajatan,” papar Kapolres Batola, AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif, melalui Kasat Reskrim AKP Setiawan Malik, Senin (28/2).

“Namun belum diperoleh kesimpulan, karena kami harus menunggu pemeriksaan sampel makanan di laboratorium,” imbuhnya.

Sampel berupa makanan soto, sop, gado-gado dan kue sudah diambil petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Banjarmasin dan Puskesmas Berangas.

Selanjutnya sampel dikirim ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Kalimantan Selatan di Banjarmasin untuk diteliti.

“Berdasarkan keterangan dari pemilik hajatan, sebagian besar makanan dimasak sendiri. Pun pemilik hajatan mengaku tak menyangka situasi menjadi sedemikian rupa,” imbuh Kanit 2 Sat Reskrim Batola Aiptu Ivrayin Antonius.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Batola, dr Azizah Sri Widari, menjelaskan proses penelitian membutuhkan waktu.

“Sampel berupa makanan sudah dikirim ke Labkes Kalsel. Hasil mungkin akan diketahui beberapa hari kedepan,” jelas Azizah.

“Seluruh warga yang sempat dilarikan ke sejumlah rumah sakit, sekarang telah dipulangkan. Namun demikian, meereka masih dalam pemantauan petugas Puskesmas Berangas,” imbuhnya.

Terpukul

Peristiwa keracunan massal itu membuat penyelenggara kegiatan begitu terpukul. H Anang sekeluarga tidak menyangka kegiatan keagamaan tersebut justru menyebabkan puluhan warga sakit.

Diketahui 97 warga mengalami keracunan, setelah menyantap hidangan peringatan Isra Mikraj dan haulan Guru Sekumpul di salah satu rumah warga Pulau Alalak, Sabtu (26/2) sore.

Mereka mengalami pusing dan muntah beberapa jam berselang. Kebanyakan warga yang mengalami gejala ini adalah anak-anak dan perempuan.

Selain dari lokasi kejadian di Pulau Alalak, kegiatan tersebut juga didatangi warga desa tetangga seperti Pulau Sewangi dan Pulau Sugara.

Kebetulan rumah penyelenggara berada di dekat perbatasan antara Desa Pulau Alalak dengan Pulau Sewangi.

Selanjutnya sejak pukul 21.00 hingga menjelang dini hari, mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan.

Beruntung sekitar beberapa jam dirawat dan dinyatakan sudah stabil, puluhan warga diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

“Segera setelah banyak warga harus dirawat, H Anang langsung mendatangi satu persatu warga yang dirawat di enam rumah sakit,” jelas orang dekat H Anang kepada bakabar.com.

Diketahui H Anang merupakan salah seorang pengusaha bansaw di Pulau Alalak. Kegiatan keagamaan seperti Isra Mikraj itu pun kerap diselenggarakan setiap tahun.

“Setelah kejadian itu, kondisi beliau dan istri sempat drop karena begitu terpukul,” tandas sumber tersebut.



Komentar
Banner
Banner