bakabar.com, BANJARBARU – Per 28 September 2019, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan terus bertambah. Pemerintah provinsi pun menetapkan status Kalsel menjadi tanggap darurat Karhutla sejak 23 September lalu.
Pemprov menurunkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk turut membantu pemadaman di lahan gambut.
Meminjam data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, luasan hutan dan lahan terbakar di Kalsel mencapai 4.916,84 hektar. Dengan rincian, lahan terbakar seluas 4.774.87 hektar atau sebanyak 1.599 kasus dan hutan 141,97 hektar atau 38 kasus.
"Kebakaran terluas masih didominasi oleh Kabupaten Tanah Laut. Dengan luasan 954,95 hektar," ucap Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin, Minggu (29/9) pagi.
Selanjutnya, ada Kabupaten Banjar seluas 847,12 hektar atau 153 kasus. Disusul Tapin 703,94 hektar atau 186 kasus.
Meski begitu, dikatakannya, kebakaran yang paling sulit diatasi adalah di lahan gambut.
“Pemadaman di gambut sulit diatasi, sekarang dalamnya diprediksi 5 meter dan apinya sudah mencapai 3 meter,” lanjutnya.
Senada dengan Wahyuddin, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faishal Nurrofiq juga mengatakan demikian.
“Pak Gubernur telah memerintahkan kepada kita semua untuk mengeluarkan semua potensi yang ada, minimal 1 SKPD 1 unit Tim Damkar sekitar 5 orang dengan satu pick up dan 1 tandon air. Kemudian ada pompa air yang harus di operasionalkan setiap hari. Jadi, kita benar benar serius dengan waktu yang diberikan oleh masa tanggap darurat itu. Kita akan efektifkan semaksimal mungkin,” ujarnya
“Gambut ini kalau sudah kering sudah tidak mau nyerap air lagi, sehingga ini menjadi bahaya serius. Kebakaran dengan api puntung rokok saja, selesai itu. Bahaya ini yang harus kita kurangi, salah satunya modifikasi pertanian dengan lahan basah,” sambungnya
Untuk diketahui, sistem irigasi yang diterapkan pemprov Kalsel telah berhasil dialirkan ke lahan gambut seluas kurang lebih 200 hektar dan diperkirakan dalam 2 minggu ke depan dapat mengairi 50 sampai 60 persen lahan gambut terbakar.
Adapun jumlah titik hotspot secara keseluruhan, yakni 1.681 titik. Terbagi dari, NOAA 512, SNPP 566, dan AQUA/ TERRA 603.
Baca Juga: Mahasiswa, Pelajar dan Santri Ikut Keroyok Karhutla
Baca Juga: Polda Kalteng Sidik 2 Korporasi Terkait Karhutla
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Muhammad Bulkini