Hot Borneo

Update DPB di KPU Banjar Menuju Pemilu 2024, 6955 Pemilih Berkurang

apahabar.com, MARTAPURA – Menjelang Pemilu 2024, daftar pemilih di Kabupaten Banjar cenderung menurun. Hal ini terungkap…

Featured-Image
Rapat Koordinasi Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) Triwulan II 2022, di Aula Kantor KPU Banjar, di Desa Indrasari Martapura, Jumat (24/6). Foto-apahabar.com/hendralianor

bakabar.com, MARTAPURA – Menjelang Pemilu 2024, daftar pemilih di Kabupaten Banjar cenderung menurun.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) Triwulan II 2022, di Aula Kantor KPU Banjar, di Desa Indrasari Martapura, Jumat (24/6).

Rapat dihadiri Ketua KPU Kalsel Sarmuji, Ketua KPU Banjar Muhaimin dan seluruh jajarannya, serta perwakilan partai dan stakeholder terkait.

Dari pemaparan Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Banjar, Muslihah, menjelaskan rekapitulasi DPB periode triwulan II 2022 total 383.038 pemilih.

Jika dibandingkan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Banjar 2020 yakni 289.993 pemilih, berarti telah berkurang total 6955 pemilih. Pendataan DPB dilakukan sejak Oktober 2021.

“Tidak masuk syarat (TMS) karena pindah kependudukan ke luar daerah dan meninggal dunia yang dibuktikan dengan akta kematian,” ujar Muslihah.

Selama tiga bulan terakhir saja, tercatat 140 warga pindah ke luar daerah dan 375 meninggal dunia. Sedangkan penambahan hanya 22 orang pemilih baru.

Muslihah menjelaskan, kemungkinan masih banyak pemilih baru namun belum membikin KTP. Pun demikian yang meninggal dunia, ia meyakini belum semuanya sudah mengurus administrasi kematian ke Disdukcapil.

Sedangkan untuk data warga pindah dari luar masuk ke Kabupaten Banjar, KPU tidak menerima datanya, lantaran terhalang aturan bahwa Disdukcapil tidak boleh memberikan data tersebut.

Ketua KPU Kalsel, Sarmuji menambahkan, nantinya petugas KPU di lapangan melakukan pencocokan dan penelitian elektronik (Coklit) langsung rumah ke rumah mulai Oktober mendatang.

“Di situ akan ketahuan mana pemilih yang belum masuk daftar akan dimasukan. Sementara ini biarlah akses data (kependudukan baru) tidak bisa kita terima dari Disdukcapil, kita tunggu di pemutakhiran data pemilih,” terang Sarmuji.



Komentar
Banner
Banner