Kalteng

UPDATE! Banjir di Penda Barania-Bukit Rawi Kalteng

apahabar.com PULANG PISAU – Banjir yang merendam jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, di wilayah Desa Penda…

Featured-Image
Situasi terkini Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, di Desa Penda Barania – Bukit Rawi. Foto-Istimewa

bakabar.com PULANG PISAU – Banjir yang merendam jalan Trans Kalimantan Poros Tengah, di wilayah Desa Penda Barania-Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau kini sudah berangsur surut.

Mobilitas sejumlah kendaraan roda empat berukuran kecil dan kendaraan angkutan logistik kini sudah bisa melintas setelah sepekan lebih terhambat akibat banjir.

Sebelumnya jalan penghubung ke sejumlah kabupaten dan kota ini sempat membuat lalu lintas lumpuh. Hingga terjadi kemacetan yang cukup panjang hingga 4 kilometer akibat banjir.

Meski di beberapa titik masih ada genangan air di wilayah tersebut, namun tidak menghambat arus lalu lintas khususnya kendaraan roda empat dan angkutan logistik.

Koordinator lapangan Posko Banjir Desa Penda Barania-Bukit Rawi, Rahmad Kartolo mengatakan pihaknya bersama tim gabungan hingga saat ini masih terus melakukan pemantauan debit air dan melakukan pengaturan arus lalu lintas kepada pengendara di lokasi banjir.

“Saat ini banjir hanya tersisa sekitar 1 kilometer dengan kedalaman mulai 25 sentimeter hingga 30 sentimeter di sejumlah titik terdalam,” ujarnya, Rabu (24/11).

Kendati demikian, ia juga mengatakan, untuk pengendara roda dua jenis matic, sebagian besar pengendara tidak berani mengambil resiko melintasi titik banjir.

Hal ini dikarenakan para pengendara roda dua tersebut takut mengalami rusak mesin dan terpaksa memilih menggunakan jasa perahu kelotok.

Sementara itu, Hendri selaku motoris perahu kelotok di lokasi banjir tersebut juga mengatakan, bahwa dirinya mengenakan tarif Rp30 ribu sekali jalan bagi pengendara yang ingin memakai jasanya.

“Untuk melewati lokasi banjir kita kenakan tarif Rp30 ribu, sebab ketinggian air masih selutut, sulit dilalui kalau menggunakan kendaraan metik, tapi banyak juga yang nekat menerobos sisa banjir,” tandasnya.

Komentar
Banner
Banner