Kalsel

Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari Bertekad Ciptakan Kampus Ramah Disabilitas

apahabar.com, BANJARMASIN – Rektor Univeristas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, Kalsel, Profesor Abdul Malik…

Featured-Image
Rektor Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari, Prof Abdul Malik. Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi

bakabar.com, BANJARMASIN – Rektor Univeristas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, Kalsel, Profesor Abdul Malik bertekad menciptakan kampus ramah kaum disabilitas.

Menurutnya, kaum disabilitas atau Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) berhak mendapatkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi, termasuk Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari.

Prof Abdul Malik mengatakan, salah satu upaya mewujudkan hal itu ialah dengan menyediakan fasilitas untuk penyandang disabilitas di Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari.

“Ke depan untuk yang berkebutuhan khusus kita fasilitasi semua. Mereka semua sama punya hak menempuh pendidikan yang sama dan saya harap mereka semangat,” kata Prof Abdul Malik usai penutupan rapat Senat Wisuda ke-43 di Golden Tulip Galaxy Hotel, Banjarmasin, Kamis (24/12).

Kedepan kata dia, Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari yang berakredi B ini bakal melengkapi fasilitas untuk disabilitas, sesuai standar nasional yang ditetapkan negara.

Salah satu bentuk realisasi, kini sedang dibangun kampus baru Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari di kawasan Handil Bakti, Barito Kuala.

Bangunan lima lantai itu ujar Prof Abdul Malik, bakal dilengkapi lift dan area jalan yang dilengkapi tanda-tanda khusus. “Jadi Uniska jadi Kampus yang ramah disabilitas,” katanya.

Untuk tahun ini, Prof Abdul Malik mengatakan Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari sudah mewisudakan Mahasiswa dan Mahasiswi disabilitas.

Ia juga berharap mereka dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengaji banyak orang.

Sementara, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor berharap para lulusan-lulusan baru ini dapat meningkatkan SDM yang ada di Kalimantan Selatan saat ini.

"Dengan adanya lulusan lulusan dari kampus tercinta ini, menjadi harapan besar dalam meningkatkan SDM di Kalsel terutama agar semakin berkualitas dan berdaya saing kedepannya, ” ucapnya

Tentunya label sarjana, kata Paman Biri, tidak hanya dimaknai sebagai capaian pribadi saja, tetapi juga harus mampu mengamalkan keilmuan dalam menjalankan roda kehidupan yang sesuai prinsip-prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara.

Paman Birin juga mengingatkan agar para sarjana jangan cepat puas dengan hasil yang didapat hari ini.

"Teruslah bersaing dengan mengembangkan kemampuan diri, terutama bahasa asing dan teknologi. Jangan cepat merasa puas, terus lanjutkan dan bergerak,” tandasnya.

Komentar
Banner
Banner