Kalsel

Ungkapan Duka Mendalam Pembakal di HST, Istri Mudanya Dibunuh Anak Kandung

apahabar.com, BARABAI – Duka mendalam dirasakan S, Pembakal Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST. Sebab pembunuh…

Featured-Image
Ibu Sainah mengenang anaknya, Latifah lewat album-album yang masih disimpan dan menunjukkan kepada apahabar.com. Foto-apahabar.com/Lazuardi

bakabar.com, BARABAI - Duka mendalam dirasakan S, Pembakal Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST. Sebab pembunuh Latifah, istri mudanya itu adalah R, anak kandungnya sendiri.

Pembakal itu tak mampu berkata-kata begitu menyadari anaknya sendiri yang membantai Latifah, wanita yang dikawininya secara siri 2019 lalu itu.

Apalagi ia pun mengetahui informasi itu langsung dari R, anaknya.

“Duka tentu kita rasakan. Yang meninggal ini istri saya (yang tengah mengandung 9 bulan), pelakunya anak saya juga. Sedih yang mendalam saya rasakan,” kata pembakal kepada bakabar.com usai mendampingi anaknya menjalankan rekonstruksi di Aula Bhayangkara Polres HST.

Dia sepenuhnya menyerahkan proses hukum kepada yang berwajib. “Seperti apa peraturannya kita ikuti. Silakan proses sesuai hukum yang berlaku,” ujar pembakal ini pasrah.

Pada rekonstruksi pembunuhan sadis, Kamis (24/9) itu, keluarga besar Latifah nampak hadir. Pun demikian dengan ibu kandungnya.

Ibu kandungnya, Sainah tak bisa banyak berkata. Dia tak mampu melihat rekonstruksi yang berjalan. Apalagi untuk berjumpa dengan pembakal yang notabene adalah suami mendiang Latifah, anaknya.

Sekalipun rekonstruksi dilakukan tertutup. Hanya ada anggota polisi, jaksa dan pendamping R yakni, ayahnya atau pembakal dan kuasa hukum R, Sainah enggan mendekati gedung tempat reka ulang pembunuhan anak semata wayangnya itu.

“Saya tak bisa apa-apa. Saya hanya berharap keadilan ditegakkan,” pinta Sainah pasrah.

Diketahui, Latifah yang tengah hamil 9 bulan ditemukan bersimbah darah di bagian dapur rumahnya di Jalan Lingkar Walangsi-Kapar Desa Banua Binjai, Sabtu (12/9) pukul 12.59 Wita.

Banyak isu yang beredar saat itu. Namun polisi masih menutup rapat hasil pemeriksaan demi kepentingan penyelidikan.

Dua hari kemudian, R menyerahkan diri ke Mapolsek Hantakan ditemani sang ayah. Dia ditetapkan tersangka usai menjalani pemeriksaan di Polres HST, Rabu (16/9).

Dari reka adegan, R menghabisi nyawa Latifah setelah bertamu dengan tujuan meminta uang untuk membeli kouta internet pada 11 September pukul 18.57.

Saat bertamu, R sempat diberi makan oleh Latifah. Dalam keadaan berhadapan, R mendapat kata-kata buruk yang menyinggung perasaannya.

Seketika R gelap mata, dan mengambil sebilah senjata tajam mirip katana yang ada di belakang Latifah.

Tebasan pertama mengenai kepala bagian belakang. Selebihnya tebasan membabi buta dilancarkan ke tubuh Latifah.

“Semua sesuai dengan BAP,” terang Kasat Reskrim, AKP Dany Sulistiono kepada bakabar.com usai rekonstruksi, Kamis (24/9).



Komentar
Banner
Banner