Sport

Ultah 7 April, Irene Sukandar Banjir Doa Dari Warganet

apahabar.com, JAKARTA – Tepat berusia 29 tahun, Rabu (7/4), GMW Irene Sukandar banjir doa dari netizen….

Featured-Image
Tepat berusia 29 tahun, Rabu (7/4), GMW Irene Sukandar banjir doa dari netizen. Foto-Instagram

bakabar.com,JAKARTA – Tepat berusia 29 tahun, Rabu (7/4), GMW Irene Sukandar banjir doa dari netizen.

Doa itu berawal dari unggahan terakhir Irene Kharisma melalui akun Instagram pribadi.

“Birthday girl,” demikian tulis Irene Sukandar, sembari mengunggah foto wajah dengan balutan dress berwarna biru.

Sontak postingan itupun banjir komentar selamat dan doa dari warganet. Termasuk pula pecatur lain seperti WGM Chelsie Monica Sihite.

“Happy Birthday,” tulis Chelsie dalam Instagram Story yang menyertakan foto bersama Irene Kharisma.

“HBD mbak, ditunggu di Epic,” demikian komentar akun ferdy_tiyo.

“HBD Mbak Iren semoga sehat selalu, sukses masa depan, dan tambah pintar juga cerdas,” tambah warganet lain dengan akun @ekaputrapandu.

Nama Irene Kharisma kembali menyita perhatian publik, ketika bertanding menghadapi Dewa Kipas alias Dadang Subur.

Pertandingan berformat empat babak itu juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube milik Deddy Corbuzier.

Namun sejatinya bukan pertandingan itu yang menjulangkan nama Irene Kharisma. Semuanya bermula dari keberhasilan meraih medali perak di Olimpiade Calvia 2004 dalam usia 12 tahun.

Menginjak usia 16 tahun, Irene Kharisma memperoleh gelar Women Grand Master (WGM) di Olimpiade Dresden 2008.

Pencapaian itu membuat figur kelahiran Jakarta ini menjadi wanita Indonesia pertama yang bergelar Grand Master Wanita.

Kemudian di pertengahan 2013, Irene memperoleh gelar International Master (IM) setelah berjuang selama hampir enam tahun. Uniknua IM merupakan gelar khusus pecatur pria.

Kehidupan Irene senditi tak lepas dari dunia catur. Bahkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi, diperoleh dari beasiswa catur.

Makanya melalui kanal YouTube, Irene Kharisma sempat menyayangkan pernyataan orang yang menyebut catur tidak bisa untuk hidup.

“Dari saya pribadi, catur menghasilkan uang. Contohnya sekarang saya di Pelatnas dan digaji negara. Bermain di kejuaraan luar negeri, saya diberikan uang fee,” tukas Irene.

“Kemudian ketika saya kuliah S1 di Universitas Gunadarma sampai S2 di Webster University Amreika Serikat, semuanya merupakan beasiswa penuh,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner