Banjarmasin Hits

Ulasan Pakar IT Kalsel Soal Kasus Uang Nasabah BRI di Banjarmasin Raib Korban Sniffing

Kasus uang nasabah BRI di Banjarmasin raib bak mengingatkan kembali permasalahan yang menimpa sejumlah pemilik rekening Bank Kalsel.

Featured-Image
Pakar IT Kalsel, Akhmad Fakhrizal. Foto-apahabar.com/Ist

Sistem Keamanan Bank Dikritik

Meski demikian, Ichal, begitu sapaan akrabnya, juga mengkritik sistem keamanan perbankan. Menurutnya, sistem otorisasi melalui SMS harus diubah.

“Saran untuk perusahaan perusahaan seperti perbankan, harus merubah sistem otorisasi melalui SMS, mungkin salah satu caranya membaca device ID nasabah,” kata Ichal.

Pasalnya, ia melihat tidak ada upaya antisipasi pihak bank bagaimana mencegah jika sampai terjadi kelalaian nasabah. Karena menurut dia, tidak semua nasabah paham teknologi.

Dengan kasus ini, kata Ichal, pihak bank tidak bisa lepas tangan, meski beralasan akibat kelalaian nasabah. Pihak bank menurut dia, ke depan harus mencegah agar kelalaian tersebut tidak terjadi lagi. "Selain edukasi ke nasabah, Pihak bank juga harus mencari solusi teknologi lain," ujarnya.

Misalnya kata dia, sistem keamaan yang digunakan google dan penyedia data sensitif. "Itu kalau ada akses illegal melalui perangkat yang tidak seperti biasanya, maka (otomatis) itu akan di blok. Kemudian notifikasi langsung disampaikan ke pengguna. Jadi kada cukup edukasi saja, orang kita ini literasinya kurang, harus cari cara lain," papar Ichal.

Dijelaskannya seperti google, paypal dan lainnya kalau login beda device, maka akan kena security measure. "Bahkan beda IP saja sistem sudah proteksi dini, macam Paypal, Google dan lain-lain. Karena perusahan-perusahaan besar ini tau bahwa kelemahan itu ada di manusia atau pengguna. Makanya mereka selalu update cara terbaru," pungkasnya.

Uang Korban Raib Puluhan Juta

Seperti diketahui, warga Basirih Banjarmasin Selatan itu mengaku menjadi korban kejahatan Sniffing berkedok jasa pengiriman barang pada Rabu, 30 November 2022 lalu.

Sekira pukul 09.00 Wita, Rahmah mendapat pesan melalui WhatsApp. Pesan itu dikirim oleh seseorang yang mengaku sebagai kurir jasa pengiriman barang J&T.

Si kurir menyampaikan paket barang yang dibeli secara online telah sampai. Awalnya, Rahmah yang memang kerap berbelanja online tak menaruh curiga.

Dalam percakapan itu, orang tersebut juga mengirimkan berkas paket aplikasi (APK). Karena tak menaruh curiga, Rahmah tak sengaja menginstal aplikasi tersebut. Namun, beberapa saat kemudian mulai muncul kejanggalan.

Handphonenya tiba-tiba error. Ada notifikasi aneh muncul. Ia juga mendapat pemberitahuan dari aplikasi mobile banking miliknya bahwa aplikasi tersebut tengah digunakan orang lain.

Saat coba masuk ke mobile banking gagal. Pemberitahuan melalui email, diketahuinya dipakai user lain.

Hampir satu jam Rahmah mengutak-atik, mencoba masuk, tapi selalu gagal. Di situlah Rahmah mulai resah.

Berselang beberapa jam, Rahmah baru bisa mengakses aplikasi mobile banking miliknya. Namun, dia terkejut ketika mengecek saldo di rekeningnya. Duit Rp35 juta lebih di rekening raib.

Baca Juga: Diduga Skimming, Pakar IT Banua Endus Kejanggalan Soal Duit Nasabah Bank Kalsel Raib

Editor


Komentar
Banner
Banner