Kalsel

Ulama Manado Asal HST Wafat, Dua Bupati Sampaikan Duka Mendalam

apahabar.com, BARABAI – Bupati Hulu Sungai Tengah, HA Chairansyah ikut berduka cita atas wafatnya KH Rizali…

Featured-Image
Bupati HST, HA Chairansyah dan Pj Bupati Bolaang Mongondow, H Praseno Hadi saat di kediaman duka di Kampung Kadi Barabai Darat HST, Senin (16/11).Foto-Prokom HST for apahabar.com

bakabar.com, BARABAI - Bupati Hulu Sungai Tengah, HA Chairansyah ikut berduka cita atas wafatnya KH Rizali M Noer bin H Nurani Mukhtar.

Chairansyah hadir di tengah-tengah prosesi pemakaman tokoh ulama yang mukim di Manado, Sulawesi Utara (Sulut) ini, Senin (16/11) sore.

Prosesi pemakaman mendiang dilangsungkan di tanah kelahirannya, Kampung Kadi (Qadhi), Barabai Darat HST, Kalsel. Sebelum meninggal di usia 70 tahun, M Noer didaulat menjadi Dewan MTQN XXVIII 2020 di Padang.

"Satu sisi kita berduka atas meninggalnya satu putra daerah kita. Tapi satu sisi kita juga bangga bahwa putra daerah kita telah lama berkiprah dan mendapat sambutan baik di Sulut," kata Chairansyah usai proses pemakaman mediang di Kampung Kadi.

Kampung Kadi merupakan salah satu kampung yang memiliki banyak ulama di HST. M Noer sendiri sudah menyiarkan agama Islam di Manado selama 45 tahun.

Dia mengikuti jejak sang kakak, almarhum KH Fauzi Nurani yang juga menyairkan agama Islam di Manado sejak 1970. Dia juga tercatat pernah menjadi Ketua MUI di Sulut.

Di sana, mendiang M Noer menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Kombos Manado. Mendiang juga tercatat sebagai Ketua MUI dan NU serta Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulut.

"Beliau terangkat derajatnya dan mendapat sambutan baik di sana (Manado Sulut) sebagai tokoh agama dan kita sangat bangga itu," terang Chairansyah.

Pemakaman mendiang dihadiri pejabat dari Kabupaten Bolaang Mongondow Sulut. Proses pengantaran jenazah didampingi langsung Pj Bupati Bolaang Mongondow, H Praseno Hadi.

Praseno menceritakan kedekatan antara dirinya dengan mendiang M Noer. Kata Praseno, masyarakat Sulut sangat kehilangan.

Di Sulut, khususnya Manado, beliau adalah tokoh muslim yang disegani, dikenal sekaligus sangat dihormati, sehingga seeluruh lapisan masyarakat di sana menyebut M Noer dengan sebutan Tuan Guru.

"Saya terlalu dekat dengan beliau. Atas nama gubernur, masyarakat Sulut khsusunya Manado, kami mengucapkan bela sungkawa yang mendalam disertai doa agar husnul hatimah. Saya yakin, seluruh masyarakt Sulut akan selalu mengenang jasa dan ilmu yang beliau ajarkan selama ini," tutup Praseno usai serah terima jenazah kepada keluarga M Noer di Kampung Kadi.

Atas apa yang dilakukan jajaran Pemkab Bolaang Mongondow, kerabat mendiang, H Thamrin mengucap terimakasih sedalam-dalamnya.

"Kepada bupati, terima kasih sudah mengantarkan secara langsung ke HST," tutup Thamrin.

KH Rizali M Noer meninggal di RS BMC Padang, Minggu (15/11) sekitar pukul 10.30 WIB.

Dia meninggal usai memimpin rapat MTQN XXVIII 2020 di Masjid Al Hakim, Padang Smbar Minggu pagi. Saat itu dia mengalami pusing dan sempat pingsan sehingga panitia melarikannya ke RS BMC.

Berselang 15 menit masuk RS, Ketua Majelis Tilawah Anak-Anak dan Remaja MTQN 2020 ini menghembuskan napas terakhir.

Usai prosesi pemandian, jenazah di salatkan di Masjid Al Furqan Bandara Soeta sebelum diterbangkan menuju Banjarmasin, Kalsel, Minggu sore.

Dari hasil PCR, mendiang dinyatakan negatif Covid-19. "Berdasarkan hasil laboratorium dari tes PCR, beliau dinyatakan negatif Covid-19," terang Jubir Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal dikutip dari liputan6.com.

Komentar
Banner
Banner