bakabar.com, JAKARTA - Komoditas udang masih mendominasi ekspor sektor laut. Begitu klaim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Udang itu hampir 35 persen ekspor. Yang pertama udang, kedua tuna, kemudian cumi sotong gurita, ikan tilapia, rumput laut masuk juga," kata Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana , Kamis (5/10).
Amerika Serikat menjadi pasar utama udang asal Indonesia. Disusul Jepang, China, kawasan ASEAN dan Uni Eropa.
Berdasarkan data KKP. Nilai ekspor udang Indonesia mencapai 2,16 miliar dolar AS pada 2022. Sedangkan untuk tongkol, cakalang, tuna hanya 960,34 juta dolar AS.
Lebih kecil, ada cumi, sotong dan gurita. Nilainya 737 juta dolar AS. Disusul rumput laut sebesar 600,28 juta dolar AS. Lalu rajungan kepiting 482,81 juta dolar AS.
Masih mengacu data KKP. Kinerja ekspor sektor perikanan hingga Agustus tadi tercatat sebesar 475 juta dolar AS.
Kata Erwin, mereka membuka akses seluas-luasnya agar produk Indonesia masuk ke pasar luar negeri.
"Membuka aksesnya gimana? Pertama, kami punya beberapa akses pasar. Jadi pertemuan bilateral antardua negara, ataupun melalui multilateral maupun regional," ucapnya.
Dalam tiap pertemuan, KKP mengupayakan agar tarif ekspor dapat menurun. Upaya lain, yakni menyamakan standar mutu sesuai negara tujuan.
"Jadi di sana minta mutunya seberapa. Atau setingkat apa, selevel apa, kita harus sama," ujarnya lagi.
Di sisi lain, KKP juga menyiapkan strategi penanganan hambatan. Termasuk standar sertifikat.
Dalam memperluas pasar, mereka juga mendorong ekspor ke negara-negara lain yang potensial. Seperti Eropa Timur, Timur Tengah dan Afrika.